SUMEKS.CO, JAKARTA – Skenario rekayasa kasus pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat yang diotaki Irjen Ferdy Sambo akhirnya buyar.
Rekayasa kasus pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat terbongkar setelah Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk Mabes Polri memeriksa 31 polisi, termasuk Irjen Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Habib Rizieq Ungkap Pembebasan Bersyaratnya: Harus Hati-Hati, Salah Sedikit Ditangkap
Terbongkarnya rekayasa kasus pembunuhan Brigadir Josua dianggap sebagai karma bagi Irjen Ferdy Sambo yang sebelumnya menangani kasus penembakan 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Habib Bahar bin Smith menilai terungkapnya Ferdy Sambo sebagai dalang pembunuhan Brigadir Joshua adalah balasan dari Tuhan.
“Kasus yang sekarang terungkap, yaitu kasus Ferdy Sambo yang telah ditahan. Itu adalah makar dari Allah,” ucap Habib Bahar bin Smith dalam video yang kini viral di media sosial, Rabu (10/8).
Dalam rekaman itu, Habib Bahar tampak duduk di kursi persidangan dengan mengenakan kopiah putih. Ia memberikan pembelaan di depan majelis hakim.
BACA JUGA:Apa yang Dilakukan Usai Habib Rizieq Shihab Bebas
Habib Bahar menuding polisi melakukan rekayasa kasus KM 50 dan menutupi fakta yang sebenarnya.
“Mereka berusaha menutupi KM 50, Allah balas,” tegas Habib Bahar.
Ia menilai kasus KM 50 dengan kasus Brigadir Josua memiliki kesamaan. Mulai dari CCTV rusak hingga konfrensi pers yang dilakukan polisi dengan menyatakan bahwa pelaku membela diri karena diserang duluan.
“Persis, CCTV mati semuanya. Dari konferensi pers polisi isinya bohong semua, terus jaksa mau percaya dengan konferensi pers kasus KM 50. Sedangkan konferensi pers tentang kasus Brigadir J meninggal itu isinya bohong,” ucap Habib Bahar.
Rekayasa kasus Brigadir Josua terungkap setelah Bharada Eliezer mengakui bahwa dia diperintah oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Josua.
Bharada Eliezer juga menyatakan tidak ada tembak-menembak dalam kasus itu, seperti yang disampaikan polisi sebelumnya melalui konfrensi pers.
“Semua terungkap ketika Bharada E mengakui,” jelas Habib Bahar.