Pemprov Sumsel Diminta Siaga Karhutla

Sabtu 30-07-2022,18:35 WIB
Reporter : Edy Handoko
Editor : Edward Desmamora

 

SUMEKS.CO,PALEMBANG  - Provinsi Sumsel diminta pemerintah pusat mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau.  Imbauan tersebut, menyusul arahan pemerintah agar daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau untuk bersiap dan antisipasi.

"Kita diminta mengintensifkan kesiapsiagaan dalam penanganan jika terjadi Karhutla," kata Asisten I Setda Provinsi Sumsel, Edward Chandra saat dikonfirmasi, Sabtu (30/7).

Lanjutnya, pencegahan tersebut terutama dalam upaya persiapan di tingkat daerah. Dengan pembentukan satgas, pendirian posko, kesiapsiagaan personil dan sarana prasarana.

Menurutnya, jangan sampai Sumsel yang termasuk daerah rawan Karhutla tidak melakukan penanganan dengan baik. Terutama jelang G20 ini, jangan sampai terjadi bencana asap hingga melintas ke negara tetangga.

BACA JUGA:Antisipasi Karhutla, Satbinmas Gelar Ops Bina Karuna

"Kita sudah persiapkan dan bahkan sudah jalan di lapangan, seperti patroli melihat hotspot atau jika terjadi kebakaran yang langsung dilakukan penanganan dan disampaikan kepada pihak yang ooerasional di darat, terutama yang dikendalikan oleh Satgas di kabupaten," jelasnya.

Disebutkan juga, bahwa puncak kemarau akan mulai terjadi pada Agustus-September mendatang.

Sementara Iriansyah, Kepala BPBD Sumsel menambahkan, selain Pemprov Sumsel, 12 Kabupaten juga sudah menetapkan status siaga bencana asap.

Dia menambahkan, satgas juga telah dibentuk, berupa satgas pemadaman darat, udara, oenegakan hukum, sosialisasi, kesehatan masyarakat bahkan doa.

BACA JUGA:Olah 600 Hektare Lahan Rawan Karhutla Jadi Ladang Jagung

"Kesiapsiagaan status bencana asap juga kita utamakam di tingkat desa, untuk pencegahan lebih awal ketika ada titik api," ujarnya.

Sebelumnya, Ferdian Kristanto, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera menyebut, kasus Karhutla di Sumsel mengalami peningkatan. Tercatat, sejak Januari-Mei, total lahan yang sudah terbakar mencapai 472,07 hektar.

Data ini berdasarkan analisa dari citra satelit dan diperkuat dengan konfirmasi atau validasi lapangan. Dari data ini diketahui luasan kebakaran 2022 lebih besar dibandingkan 2021 lalu. Tapi tak sebesar 2020.

BACA JUGA:Sambut Tahun 2022, Kementerian LHK Tingkatkan Antisipasi Karhutla

Tahun ini, luasan lahan yang terbakar terbanyak di Ogan Komering Ilir (OKI) 90 hektar, Muratara dan Ogan Komering Ulu (OKU) 83 hektar, Muba 68 hektar dan Ogan Ilir 57 hektar.  Kemudian PALI 43 hektar, Muara Enim 30 hektar, Musi Rawas 10 hektar, Lahat dan OKU Selatan 5 hektar.  (edy)

Kategori :