SUMEKS.CO, JAKARTA - Keputusan untuk mengizinkan atau menolak Israel bertanding di Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Indonesia tahun depan perlu dilakukan dengan kehati-hatian.
Begitu imbauan yang disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangannya yang diterima redaksi pada Selasa (28/6).
BACA JUGA:Progres Persiapan Piala Dunia U 20 Capai 80 Persen
Pernyataan Sudarnoto merujuk pada keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali pada Senin (27/6) yang mengizinkan Israel untuk ikut bermain dalam gelaran Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar pada 20 Mei-11 Juni.
"Semua negara yang lolos mengikuti Piala Dunia U-20 2023, dipersilakan untuk bermain," kata Zainudin.
Zainudin juga menegaskan bahwa Indonesia akan menjamin keamanan dari pihak Israel selama bertanding.
"FIFA sudah menyampaikan kepada kami, negara mana pun yang masuk harus bertanding di Indonesia. Jadi, tidak ada masalah. Pihak keamanan kita pasti akan memberikan rasa aman," jelasnya.
Menanggapi pengumuman tersebut, Sudarnoto menekankan, keputusan terkait keikutsertaan Israel seharusnya dapat dilakukan dengan banyak elemen dan mempertimbangkan banyak hal.
"Saya ingin menegaskan agar pemerintah harus memberikan keputusan secara cermat, hati-hati dengan melibatkan berbagai elemen. Jangan hanya oleh Kemenpora keputusan itu diambil, apalagi memberikan jaminan," kata Sudarnoto.
BACA JUGA:Piala Dunia U-20 Bergulir 20 Mei, Stadion Sriwijaya Jakabaring Siap Digunakan
Dalam hal ini, Sudarnoto menyoroti pentingnya bagi Kemenpora untuk membahas keputusan tersebut bersama Kementerian Luar Negeri, bahkan lembaga seperti MUI.
Meski memahami alasan di balik keputusan Menpora yang tidak ingin mencampuraduk olahraga dan isu politik, Sudarnoto menyebut, isu mengenai Israel sangat sensitif.
Selama ini, Indonesia juga telah memberikan dukungan atas perjuangan rakyat dan bangsa Palestina.
Sehingga, keikutsertaan Israel dalam Piala U-20 2023 harus menjadi perhatian serius semua pihak.
"Jangan sampai menimbulkan masalah sehingga mengganggu hajat besar dan penting... Karena itu, keputusan boleh tidaknya kesebelasan Israel dalam piala Dunia U-20 ini harus dilakukan dengan 'sangat bijak'," tegasnya.