Stereo Adharta

Minggu 15-05-2022,06:41 WIB
Editor : Admin07

Oleh Dahlan Iskan KEMARIN 24 tahun lalu Ribuan orang panik Mereka membanjir ke bandara Cengkareng Cari aman Ingin terbang ke luar negeri Hari itu Adharta sudah di luar negeri Di Singapura Sudah dua minggu Harusnya masih dua minggu lagi di Singapura Urusan bisnis Ia justru ingin balik ke Jakarta Keluarganya harus diselamatkan Malam itu 12 Mei 1998 ia pun membeli tiket Tidak satu atau dua Ia membeli tiket semua perusahaan penerbangan jurusan Jakarta Keesokan harinya pukul 07 00 Adharta sudah tiba di Bandara Changi Ia lihat papan pengumuman begitu banyak penerbangan jurusan Jakarta yang dibatalkan Adharta sudah keliling ke setiap konter penerbangan Semua mengatakan tidak jadi terbang ke Jakarta Ia terus melakukan komunikasi dengan keluarganya yang lagi ketakutan di Jakarta Akhirnya Adharta dapat pemberitahuan dari KLM Pukul 15 00 perusahaan penerbangan Belanda itu akan terbang ke Jakarta Adharta sudah diberitahu pesawat akan bisa mendarat tapi penumpang tidak akan bisa keluar dari Bandara Cengkareng Gak masalah Yang penting sudah sampai Jakarta Hari itu Jakarta membara Kerusuhan dan pembakaran terjadi di mana mana Anda sudah tahu korbannya warga keturunan Tionghoa Juga aset mereka Adharta adalah Tionghoa Marganya Ong Rumahnya di Grogol sekitar 500 meter dari kampus Trisakti Atau persis di seberang Hotel Ciputra Trisakti adalah salah satu titik menentukan penyebab kerusuhan itu Yakni setelah mahasiswa Trisakti yang demo anti Presiden Suharto tertembak mati Menurut Adharta KLM jurusan Jakarta itu tidak penuh Bahkan tidak sampai separo Kelihatannya KLM sengaja terbang ke Jakarta sebagai bagian dari usaha evakuasi Mungkin hanya sepertiga kursi yang terisi ujar Adharta Itu pun banyak yang tenaga medis Sebelah sebelah saya dokter Singapura katanya Begitu mendarat Adharta melihat sendiri Bandara penuh manusia Dalamnya Terutama luarnya Tidak mungkin ia bisa keluar dari bandara Ia masih bisa menjalani proses imigrasi Seperti biasa Tapi untuk yang terbang meninggalkan Jakarta banyak yang tanpa paspor Terutama anak anak yang masih dalam gendongan Adharta juga memperoleh informasi macet total di sepanjang jalan tol menuju bandara Jalur menuju Jakarta pun dipadati mobil yang menuju bandara Kepanikan dan ketakutan bercampur jadi satu Banyak yang membawa mobil ke bandara tanpa tahu akan ditinggal di mana mobilnya nanti Banyak juga yang sampai di bandara ingin menjual mobil itu Dengan harga berapa pun Lalu terbang ke luar negeri Saya jadi ingin tahu benarkah semua itu Maka kalau ada pembaca yang mengalami semua itu saya ingin sekali mendapat ceritanya secara langsung Saya bisa dihubungi di email redaksi disway id Malam itu Adharta pilih tinggal di hotel yang ada di dalam Bandara Cengkareng Ia mendapat kamar VVIP Dari Singapura ia membawa pizza dua karton Masing masing berisi pizza lapis dua Ia jaga jaga siapa tahu sulit mendapat makanan Begitu mau masuk hotel ia lihat begitu banyak anak di bandara itu Seperti kelaparan semua Ia ajak anak anak itu ke lobi hotel Sekitar 20 anak Di lobi itu pizza dibagi Orang tua mereka melihat dari kaca di luar lobi Adharta sengaja membawa anak anak itu ke lobi Agar jangan sampai ada orang dewasa yang ikut makan Ia telah minta izin petugas hotel untuk memasukkan anak anak lapar itu Petugas hotel melihat adegan itu dengan haru Keesokan harinya ketika Adharta makan di hotel itu tidak boleh bayar Tanggal 15 Mei mahasiswa menduduki gedung DPR MPR Kerusuhan di Jakarta mereda Hari itu Presiden Soeharto meletakkan jabatan Wakil Presiden Habibie dilantik menjadi presiden Malam itu Adharta menghubungi sopirnya Agar Sang Sopir cari jalan menuju bandara Pukul 03 00 sang Sopir bisa sampai bandara Pakai mobil kijang Adharta bisa pulang ke Grogol Sudah ada tentara yang menjaga perumahan itu Itu adalah perumahan Kementerian Penerangan Yang sudah banyak dijual Adharta membelinya satu tahun sebelumnya Komposisi di perumahan itu 50 50 antara Tionghoa dan non Tionghoa Ketika belum sampai rumah Adharta terpikir untuk mengevakuasi keluarganya Ke hotel Atau ke apartemen Itulah pilihan tempat evakuasi paling aman Waktu masih di Singapura ia terpikir mengevakuasi keluarga ke sebuah apartemen di dekat Muara Baru Ia kenal pemiliknya Ia memesan 20 rumah di apartemen itu Ternyata besoknya apartemen itu jadi sasaran kerusuhan Dibakar ujar Adharta Setelah tiba di rumah Adharta berubah pikiran Tidak perlu evakuasi Pak RT RW di situ menjamin keamanan kampung Kampung kami memang kompak ujar Adharta bangga Bahkan warga yang bukan Tionghoa sudah menawarkan agar kami tinggal di rumah mereka katanya Kini 24 tahun kemudian Adharta masih sehat Ia lahir di pulau kecil Alor di NTT Lalu sekolah di Surabaya Di SMPN Kapas Krampung Lanjut ke SMA Frateran Kini ia pengusaha kapal Di awal masa pandemi ini ia membentuk kelompok relawan Covid Namanya Komunitas Indonesia Lawan Libas Covid Disingkat KILL Covid Bentuk lembaga itu perkumpulan Pendirinya 60 orang Cabangnya di banyak kota Total relawan KILL Covid sampai 30 000 orang Adharta sendiri terkena Covid Tiga kali pula Tanggal 27 Juli 2020 ia kena yang pertama Justru ketika lagi mengurus terbentuknya relawan itu Parah Sampai masuk ICU 14 hari Waktu itu belum ada obat Covid Dokter masih meraba raba apa yang bisa dilakukan Tepat setahun kemudian 27 Juli 2021 Adharta kena Covid lagi Masuk RS sampai 10 hari Itu bermula dari sakit gigi Dua hari sebelumnya Lalu ia ke dokter gigi Begitu keesokan harinya saya mendengar dokter gigi itu kena Covid ya sudah Saya pasti kena lagi katanya mengenang Yang ketiga terjadi akhir Februari 2022 Tertular dari istrinya Sang istri tertular dari pembantu Ia masuk RS lagi 10 hari lagi Kali ini kompak bersama istri Baru kali itu sang Istri kena Covid Saya sudah mengalami semua Alpha Delta Omicron katanya lantas tertawa Adharta tidak mengira kena Omicron bersama istri Hari itu ia baru pulang dari Australia Masuk karantina 10 hari Di Hotel Mulia Aman Justru ia mendengar anaknya yang di Australia yang terkena Covid Sekeluarga Adharta memang punya rumah di Australia Di Melbourne Sudah lebih 2 tahun ia tidak melihat rumahnya itu Setelah Covid reda Adharta punya dua persoalan Pertama apa yang harus dilakukan KILL Covid yang begitu besar Saya pun mengusulkan untuk menangani akibat long Covid Adharta setuju Ia sendiri mengalami long Covid Kini pendengarannya tidak normal lagi Ia sudah berobat ke banyak dokter Termasuk dokter di Singapura Gagal Sembuh tidak mungkin Tapi bisa diusahakan tidak memburuk ujarnya Saya sendiri tidak mengalami kesulitan mewawancarainya Jarak jauh Lewat telepon Masih ok Lalu apa persoalannya Pendengaran saya tidak bisa lagi stereo jawabnya Dahlan Iskan Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http disway id Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway

Tags :
Kategori :

Terkait