Detik-detik Kapal ARK Shiloh Tenggelam di Perairan Sungsang Banyuasin, 37 ABK Selamat

Detik-detik Kapal ARK Shiloh Tenggelam di Perairan Sungsang Banyuasin, 37 ABK Selamat

Sejumlah ABK ARK Shiloh saat didata oleh personel Ditpolairud Polda Sumsel setelah berhasil dievakuasi. Foto: dokumen/sumeks.co --

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kapal Floating Crane (FC) ARK Shiloh berbendera Indonesia tenggelam di perairan Sungsang, Banyuasin Rabu 28 Desember 2022 pagi. 

Kapal yang tenggelam digunakan untuk memindahkan batu bara dari tongkang ke kapal pengangkut batu bara. 

Kapal tersebut tenggelam di perairan Sungsang, Banyuasin di ambang luar. Sebanyak 37 ABK selamat dan berhasil dievakuasi ke kapal lain. 

Kapal ARK Shiloh tersebut tenggelam saat bersandar di MV STL Miracle. 

BACA JUGA:Kapal ARK Shiloh yang Tenggelam di Perairan Sungsang Banyuasin Bukan Kapal Angkut Orang

Sebelum detik-detik tenggelam, pihak agen telah melaporkan kondisi kapal ke Wilker TAA. 

Kapal dilaporkan pada posisi titik koordinat 02°06’354”S/105ᵅ00’219” E, pada pukul 03.00 WIB. 

ABK sudah melakukan pompa buang air menggunakan alkon dan pompa, namun tidak dapat mengatasi kebocoran dan mengakibatkan kapal semakin miring kanan. Sekitar pukul 06.35 WIB, akhirnya kapal tenggelam

Kepala KSOP Kelas II Palembang, Mayor Mar Sandi Varikta SE membenarkan terkait insiden tenggelamnya kapal crane ini.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kapal ARK Shiloh Tenggelam di Perairan Sungsang Banyuasin

"Kapal tenggelam di ambang luar perairan Sungsang, Kabupaten Banyuasin tadi pagi. Sebenyak 37 ABK dalam kondisi selamat dan telah dievakuasi ke pelabuhan Tanjung Api-Api," kata Sandi. 

Pihaknya memastikan dan mengevakuasi seluruh ABK dalam kondisi selamat, tidak ada korban jiwa dan yang mengalami cidera. 

Pihaknya juga mengirimkan kapal patroli 327 ke lokasi kejadian untuk memastikan apakah terjadi pencemaran yang diakibatkan oleh tumpahan BBM jenis Solar sebanyak 46 ton. 

"Seandainya masih terjadi pencemaran kami telah berkoordinasi dengan owner kapal agar menyiapkan oil foam untuk mengatasi pencemaran tersebut agar jangan sampai menyebar kemana-mana," beber Sandi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: