Cek, Siapa Raja Sepak Bola Asia Tenggara 2025? Vietnam U22 vs Thailand U22 Live Sore Ini di GTV
Vietnam U22 vs Thailand U22 Live Malam Ini, Duel Penentu Raja Sepak Bola Asia Tenggara--
sumeks.co- Sepak bola Asia Tenggara kembali menemukan puncak emosinya malam ini.
Final sepak bola putra SEA Games ke-33 akan mempertemukan dua raksasa kawasan, Vietnam U22 dan Thailand U22, dalam laga sarat gengsi yang digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, Rabu 18 Desember pukul 19.30 WIB.
Pertandingan ini dapat disaksikan secara langsung melalui GTV dan RCTI.
Bagi para pecinta sepak bola ASEAN, laga ini bukan sekadar final.
Ini adalah pertarungan harga diri, duel dua kekuatan tradisional yang selama puluhan tahun saling berebut predikat raja sepak bola Asia Tenggara.
Stadion Rajamangala menyimpan kenangan yang masih segar, terutama bagi Vietnam.
Pada Januari lalu, tim nasional senior Vietnam sukses menaklukkan Thailand di stadion yang sama untuk meraih Piala AFF 2024. Kini, sejarah seolah memberi kesempatan kedua. Vietnam U22 diharapkan mampu mengulangi prestasi bersejarah tersebut, kali ini di level SEA Games.
BACA JUGA:Tragis! Timnas Indonesia U-22 Pulang Lebih Dini dari SEA Games 2025 Meski Menang atas Myanmar
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-22 Tersungkur di Laga Perdana SEA Games 2025, Kalah 0-1 dari Filipina
Bagi Thailand, Rajamangala adalah benteng kebanggaan. Bermain sebagai tuan rumah di final SEA Games tentu menjadi keuntungan besar, baik secara mental maupun dukungan publik.
Ribuan suporter dipastikan memadati stadion, menciptakan atmosfer panas sejak menit pertama.
Kedua tim melangkah ke final dengan rekor kemenangan sempurna. Vietnam U22 melaju ke partai puncak setelah menumbangkan Filipina U22 dengan skor 2-0 di semifinal.
Sementara Thailand U22 harus bekerja keras untuk menyingkirkan Malaysia U22 dengan kemenangan tipis 1-0.
Namun, perjalanan menuju semifinal juga menyimpan cerita menarik.
Filipina, yang kini harus puas di posisi semifinalis, dan berjuang perebutan medali perunggu dengan Malasyia.
Sebelumnya Filipina mencuri perhatian dengan menyingkirkan Timnas Indonesia U22 dan Myanmar U22.
Sebuah kejutan besar yang sekaligus memupus harapan Indonesia.
Timnas Indonesia U22 yang sempat digadang-gadang sebagai calon kuat juara SEA Games harus menelan kenyataan pahit.
Kekalahan dari Filipina menjadi pukulan telak, meski Garuda Muda sempat meraih kemenangan saat menghadapi Myanmar. Namun hasil tersebut tak cukup membawa Indonesia melangkah lebih jauh.
Kegagalan yang membuat pwlatih Indra Sjafri dipecat ini kembali menegaskan betapa keras dan tidak terduganya persaingan sepak bola Asia Tenggara, di mana tidak ada lagi tim yang bisa dianggap remeh.
Statistik Berbicara, Tapi Tak Menentukan.
Jika melihat angka, Thailand U22 tampak lebih tajam. Mereka mencetak 10 gol dan hanya kebobolan satu gol dalam tiga pertandingan.
Di sisi lain, Vietnam U22 mencetak 6 gol dan juga hanya kebobolan satu gol.
Thailand memiliki satu nama yang mencuri perhatian: Yotsakorn Burapha, striker haus gol dengan 6 gol dalam 3 pertandingan rata-rata dua gol per laga.
Namun, statistik ini tidak serta-merta menjadi jaminan di laga final.
Banyak pengamat menilai produktivitas tinggi Thailand juga dipengaruhi oleh kualitas lawan di fase grup.
Thailand U22 berada di Grup A yang dianggap paling lemah, dengan kehadiran Timor Leste U22 serta Singapura U22, yang bahkan kalah dari Timor Leste di turnamen ini.
Secara filosofi, Thailand U22 tampil lebih ofensif, agresif sejak awal laga. Bermain di kandang sendiri membuat mereka “wajib” menyerang demi memuaskan publik Rajamangala.
Sebaliknya, Vietnam U22 tampil lebih pragmatis dan disiplin. Di bawah asuhan pelatih Kim Sang Sik, Vietnam tidak menyerang secara membabi buta.
Mereka tahu kapan harus menekan dan kapan harus memperlambat tempo. Setelah unggul, Vietnam cenderung bermain lebih tenang untuk menjaga stamina dan mengontrol permainan.
“Vietnam bukan tidak bisa menyerang, kami hanya menyerang saat memang diperlukan,” menjadi filosofi yang terlihat jelas sepanjang turnamen.
Mental Baja Vietnam U22.
Keunggulan terbesar Vietnam U22 terletak pada mental bertanding dan pengalaman. Hampir seluruh pemain Vietnam U22 bermain reguler di V-League, kompetisi profesional Vietnam.
Beberapa nama seperti kiper Trung Kien, bek Ly Duc dan Hieu Minh, gelandang Khuat Van Khang, serta striker Dinh Bac bahkan sudah mencicipi level tim nasional senior.
Tekanan di Rajamangala bukan hal baru bagi mereka. Vietnam U22 telah melewati ujian yang jauh lebih berat, termasuk saat tampil di final Kejuaraan Asia Tenggara U23 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, menghadapi tuan rumah Indonesia dengan puluhan ribu suporter fanatik.
Pengalaman itulah yang membuat Vietnam U22 diyakini tidak gentar menghadapi teror suporter Thailand malam ini.
Siapa Raja Asia Tenggara?
Ketika peluit kick-off dibunyikan nanti, semua statistik, prediksi, dan cerita masa lalu akan menguap. Yang tersisa hanyalah 90 menit (atau lebih) penentuan takdir.
Apakah Vietnam U22 akan mengukuhkan dominasi dan membawa pulang medali emas SEA Games ke-33? Ataukah Thailand U22 akan berjaya di kandang sendiri dan kembali menegaskan status sebagai raja sepak bola Asia Tenggara?
Jawabannya akan terungkap malam ini, pukul 19.30 WIB, live di GTV dan RCTI. Sepak bola ASEAN bersiap menyaksikan satu lagi duel klasik yang penuh emosi, sejarah, dan kebanggaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



