Banner Pemprov
Pemkot Baru

Buku Terbaru Dr. Zaid Amin Ungkap Peran AI dalam Membentuk Kebiasaan Digital

Buku Terbaru Dr. Zaid Amin Ungkap Peran AI dalam Membentuk Kebiasaan Digital

Dr. Zaid Amin saat peluncuran buku ‘Teknologi Persuasif: AI untuk Mengubah Perilaku dan Kebiasaan’, membahas bagaimana AI membentuk pola pikir dan kehidupan digital kita.--

SUMEKS.CO - Perkembangan teknologi digital yang sangat cepat membawa manusia ke dalam sebuah era baru, di mana kecerdasan buatan (AI) tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai agen aktif yang mampu membentuk perilaku, pola pikir, hingga kebiasaan sehari-hari.

Fenomena ini menjadi latar belakang penting bagi lahirnya buku terbaru karya Dr. Zaid Amin, dosen Program Studi Teknik Informatika sekaligus peneliti Human-Computer Interaction (HCI), yang berjudul “Teknologi Persuasif: AI untuk Mengubah Perilaku dan Kebiasaan”.

Buku ini membedah bagaimana teknologi persuasif yang dipadukan dengan kecerdasan buatan digunakan oleh perusahaan, media sosial, bahkan institusi pemerintah untuk memengaruhi pengambilan keputusan masyarakat.

Melalui pendekatan analitis yang mendalam, Dr. Zaid menguraikan strategi AI dalam membentuk kebiasaan pengguna, mulai dari pola konsumsi digital hingga gaya hidup modern.

BACA JUGA:Grand Opening Vorta Beauty Clinic Palembang Meriah, Tasya Farasya Sebut ‘'Approved Banget'

BACA JUGA: Ngaku Jadi Korban Cabul Selama 3 Tahun, Keponakan Oknum Guru SMP di Lubuk Linggau Speak Up di Medsos

Teknologi persuasif pada dasarnya dirancang untuk mendorong perubahan sikap atau kebiasaan tanpa paksaan.

Dengan memanfaatkan kekuatan big data, algoritma, dan sistem rekomendasi, AI mampu mengenali kebutuhan serta preferensi individu untuk kemudian menyajikan informasi atau stimulus tertentu yang mendorong tindakan spesifik.

Contoh nyata dapat dilihat pada platform media sosial yang memanfaatkan algoritma untuk meningkatkan keterlibatan pengguna, aplikasi kebugaran yang mendorong pola hidup sehat, hingga sistem pendidikan berbasis digital yang menyesuaikan materi sesuai gaya belajar pengguna.

Namun, kecanggihan AI dalam memengaruhi perilaku manusia juga melahirkan tantangan baru, terutama dalam aspek etika.

BACA JUGA:Mahasiswa Baru Unsri di Indralaya Ogan Ilir, Diduga Dipaksa Ciuman oleh Senior Saat Kegiatan Kampus

BACA JUGA:1,5 Kilogram Sabu dan Ratusan Pil Ekstasi Dimusnahkan di Depan 20 Orang Pemiliknya

Dr. Zaid menyoroti bahwa manipulasi yang tidak sehat berpotensi merusak kesejahteraan mental, mempersempit kebebasan berpikir, hingga menimbulkan ketergantungan digital.

Oleh karena itu, kesadaran kritis masyarakat menjadi kunci agar teknologi persuasif dapat dimanfaatkan secara sehat dan bertanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: