BSI Dongkrak Pertumbuhan Berkat Bisnis Emas dan Haji pada Triwulan II 2025

BSI Dongkrak Pertumbuhan Berkat Bisnis Emas dan Haji pada Triwulan II 2025

BSI terus tumbuh lewat bisnis emas & haji! ✨ Pada Triwulan II 2025, PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatat laba Rp3,74 triliun, naik 10,21% YoY.--

SUMEKS.CO - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil membukukan kinerja positif pada Triwulan II 2025. Laba bersih perseroan tumbuh 10,21% year-on-year (YoY) menjadi Rp3,74 triliun (audited), menjadikan BSI sebagai salah satu bank dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini tidak lepas dari fokus perseroan pada bisnis khas perbankan syariah, yakni emas serta layanan haji dan umrah.

“Bisnis tersebut tentu saja didukung transformasi digital sehingga memudahkan nasabah mengakses layanan,” ujarnya dalam Paparan Kinerja Triwulan II 2025.

Hingga Juni 2025, total pembiayaan BSI tumbuh 13,93% YoY dengan outstanding mencapai Rp293,24 triliun, lebih tinggi dari industri perbankan nasional. Segmen ritel dan konsumer mendominasi dengan kontribusi Rp211,78 triliun atau 72,22%.

BACA JUGA:Final Party Honda DBL 2025 Sumsel: BSI, Smandala, Smanti, dan Xaverius 1 Rebutkan Gelar Juara

BACA JUGA:Duel Panas Final DBL 2025 Sumsel Sektor Putri: Smandala Mutiara Siap Hentikan Dominasi BSI Palembang

Bisnis emas menjadi bintang utama dengan pertumbuhan 88,25% YoY, mencapai Rp16,88 triliun. Rinciannya, Cicil Emas melonjak 155,41% menjadi Rp9,09 triliun, sementara Gadai Emas tumbuh 44,08% menjadi Rp7,79 triliun.

Lonjakan ini mendorong pembiayaan konsumer naik 16,20% dengan outstanding Rp162,19 triliun.

Kualitas pembiayaan pun terjaga dengan NPF Gross 1,87%, lebih baik dari rata-rata industri sebesar 2,22%.

Direktur Finance and Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho, menambahkan bahwa strategi lain yang menopang kinerja adalah optimalisasi Dana Pihak Ketiga (DPK).

BACA JUGA:Gelontorkan Rp65,5 Miliar, BSI Fasilitasi Mahasiwa Unggulan Daerah Masuk Kampus Top Indonesia

BACA JUGA:Pemerintah Bakal Berikan Subsidi Gaji untuk Pekerja di Bawah Rp 10 Juta, Warganet Protes: Pengangguran Gimana?

Per Juni 2025, DPK tumbuh 8,83% YoY menjadi Rp323 triliun, dengan tabungan sebagai mesin utama. Komposisi CASA (Current Account Saving Account) terjaga di 61,78% atau Rp199,48 triliun.

Ekosistem payroll dan haji menjadi kontributor penting pertumbuhan tabungan, yang kini mencapai Rp141,30 triliun atau naik 9,71% YoY.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait