SUKSES, Pondok Pesantren Kedunglo Gelar Mujahadah Kubro dan Expo Koperasi Wahidiyah 2025

Puncak Mujahadah Kubro Wahidiyah 2025, Pesan Kanjeng Romo: Tanpa Mujahadah Seperti Nuklir Tanpa Atom--
SUMEKS.CO- Puluhan ribu pengamal dan simpatisan Sholawat Wahidiyah dari berbagai pelosok tanah air dan mancanegara memadati Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhdhoroh, Kota Kediri.
Meraka hadir dalam rangkaian acara akbar Mujahadah Kubro Muharram 1447 H yang digelar mulai 17 hingga 20 Juli 2025, di Pondok Pesantren yang lokasinya di pinggir Kali Brantas ini.
Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Sholawat Wahidiyah, Haul Muassis KH Mohammad Ma'roef QS wa RA., dan Haul Kanjeng Romo KH Abdul Latif Madjid QS wa RA.
Mujahadah ini menjadi agenda tahunan penting bagi para pengamal Sholawat Wahidiyah, sekaligus sebagai momentum mempererat ukhuwah dan meneguhkan kembali semangat perjuangan spiritual sebagaimana diwariskan oleh para muassis.
Lokasi pelaksanaan di Kedunglo, di tempat lahirnya Sholawat Wahidiyah. Sehingga semakin menambah kekhidmatan dan nilai historis peringatan ini.
BACA JUGA:Ribuan Orang Akan Hadiri Mujahadah Kubro Sholawat Wahidiyah di Ponpes Kedunglo
BACA JUGA:Halal Bihalal Perjuangan Wahidiyah Palembang: Rajut Silaturahmi, Kukuhkan Semangat Mujahadah
Acara Mujahadah Kubro, digelar seperti tahun-tahun sebelumnya,dalam beberapa termin atau gelombang.
Setiap kelompok dari berbagai elemen masyarakat diberi waktu khusus untuk bermujahadah, mulai dari panitia pelaksana, kelompok remaja, ibu-ibu, anak-anak, hingga bapak-bapak.
Dengan sistem ini, seluruh lapisan jamaah dapat meresapi makna mujahadah dengan lebih fokus dan tertib.
Puncak acara setiap malam diisi dengan "Fatwa Amanah" dari Pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo sekaligus Pimpinan Yayasan Perjuangan Wahidiyah, Kanjeng Romo Kyai Abdul Majid Ali Fikri RA, yang juga cucu dari Mualif Sholawat Wahidiyah, KH Abdul Madjid Ma’roef QS.
Dalam tausiahnya, Kanjeng Romo Ali Fikri kembali mengingatkan pentingnya menjalankan amalan-amalan rutin sebagaimana yang telah diajarkan oleh Mualif Sholawat Wahidiyah.
“Sudahkah para pengamal menjalankan perintah-perintah Mualif, seperti mujahadah yaumiyah (harian), usbu’iyah (mingguan)?” tanyanya retoris di hadapan para jamaah yang hadir memadati pelataran pesantren.
Lebih lanjut, beliau Kanjeng Romo Ali Fikri menegaskan bahwa semangat mujahadah adalah inti dari perjuangan Wahidiyah. “Pengamal kalau tidak mujahadah, ibarat nuklir tanpa atom,” tegas beliau.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: