Drama Sidang Isbat Penentuan1 Dzulhijjah 1446 H, Hilal Terlambat, Ketegangan Pecah di Detik Akhir

BACA JUGA:Kapan Awal Puasa Ramadan 1446 H/2025 M? Muhammadiyah 1 Maret 2025, Pemerintah Tunggu Sidang Isbat

BACA JUGA:Data Hilal Seragam, Muhammadiyah, PBNU, BMKG: Idul Fitri 31 Maret 2025

“Di Aceh, hilal berada pada ketinggian 3 derajat 12 menit 29 detik dan elongasi mencapai 7 derajat 6 menit 27 detik. Ini sudah memenuhi kriteria imkan rukyah,” ujar Menteri Agama.

Meskipun hanya satu orang yang menyaksikan hilal, keputusan tersebut diperkuat dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merujuk pada pendapat dalam kitab Syarwani. 

Fatwa MUI tersebut menyebutkan bahwa jika hilal telah dipastikan wujud dan memenuhi syarat imkan rukyah, meski ada penghalang, maka sudah cukup sebagai dasar penetapan awal bulan hijriah, meskipun hanya disaksikan oleh satu orang.

1 Zulhijah Jatuh pada 28 Mei 2025, Iduladha 6 Juni 2025

Dengan demikian, sidang isbat menyepakati bahwa 1 DZulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Oleh karena itu, Hari Raya Iduladha 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.

BACA JUGA:Libur Hari Raya Idul Adha 2024, Pengguna KA di Divre III Palembang Meningkat 107 Persen

BACA JUGA:Momen Idul Adha 1445 H, Telkomsel Berbagi Kebermanfaatan ke 43.000 Masyarakat di Seluruh Indonesia

“Alhamdulillah, semua pihak sepakat dengan keputusan ini. Mari kita sambut Hari Raya Iduladha pada 6 Juni 2025 dengan penuh rasa syukur dan khidmat,” ujar Menteri Agama menutup pernyataannya.

Sidang isbat 1 Zulhijah Jatuh pada 28 Mei 2025 ini kembali menunjukkan pentingnya kombinasi antara rukyat dan hisab dalam menentukan awal bulan hijriah di Indonesia. 

Dengan satu kesaksian yang valid dan dukungan data ilmiah, keputusan yang diambil tidak hanya sah secara syar’i, tetapi juga memperkuat kesatuan umat dalam menyambut hari-hari besar keagamaan.

Sumber: