UBD Palembang Perkuat Inklusivitas Komunikasi dengan Pembukaan Kelas Sertifikasi Bahasa Isyarat Batch 2

UBD Palembang Perkuat Inklusivitas Komunikasi dengan Pembukaan Kelas Sertifikasi Bahasa Isyarat Batch 2

Semangat kolaborasi dan inklusivitas dalam pembukaan kelas sertifikasi Bahasa Isyarat Batch 2 di Universitas Bina Darma. --

SUMEKS.CO - Dalam upaya memperkuat inklusivitas dalam dunia komunikasi, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma secara resmi membuka kelas sertifikasi Bahasa Isyarat Batch 2.

Acara pembukaan yang berlangsung di ruang Smart Class Kampus Utama Universitas Bina Darma ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan berlangsung dengan penuh semangat kolaborasi.

Pembukaan kelas sertifikasi ini menjadi momen penting dalam memperjuangkan kesetaraan akses informasi bagi penyandang disabilitas, terutama tuna rungu.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bina Darma, M. Izman Herdiansyah, S.T, M.M, Ph.D, Dekan Fakultas Sosial Humaniora Nuzsep Almigo S.Psi, M.Si, Ph.D, Guru Besar Ilmu Komunikasi Prof. Isnawijayani, M.Si, Ph.D, serta Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Dr. Desy Misnawati, S.Sos, M.I.Kom.

BACA JUGA:Universitas Bina Darma Bangun Jejaring Akademik dengan UNISBA dalam Kunjungan Resmi Fakultas Ilmu Komunikasi

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Bina Darma Raih Prestasi di Program International Student Mobility di Malaysia

Kehadiran mereka semakin menegaskan komitmen Universitas Bina Darma untuk memajukan inklusivitas dan meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya komunikasi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Program sertifikasi Bahasa Isyarat Batch 2 ini merupakan hasil kolaborasi antara Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Sumatera Selatan.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan berbahasa isyarat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama dalam dunia profesional dan sosial.

Dalam acara pembukaan, salah satu narasumber utama dari Gerkatin, Bapak Iwan Oktarianto Lubis, bersama Faisal Fani, S.I.Kom, membagikan pengalaman hidup mereka sebagai tunarungu dan pegiat bahasa isyarat.

BACA JUGA:Mahasiswi Universitas Bina Darma Raih Juara 2 di Kejuaraan Nasional Yongmoodo 2025

BACA JUGA:Perpustakaan Universitas Bina Darma Sukses Gelar Workshop Bebas Pustaka untuk Mahasiswa Akhir

Mereka menjelaskan betapa pentingnya pemahaman bahasa isyarat, tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk membangun hubungan sosial yang lebih inklusif antara penyandang disabilitas dan masyarakat umum.

Melalui kelas ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami tantangan yang dihadapi oleh komunitas tunarungu serta mempelajari cara berkomunikasi yang efektif dengan mereka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait