Gegara Lupa Tutup Pintu Rumah Saat Pergi Cari Kodok, Kakak Aniaya Adik Kandung hingga Tewas

Tapi korban terus mengomel, hingga sampai pelaku mengucapkan kata yang membuat korban emosi besar.

"Diam lah kau tu, aku nak tidok palak pening gek aku kebelisan (kesetanan)!” kata pelaku Tarmizi kepada korban Lukman.

BACA JUGA:2 Pelaku Penganiayaan Adik Kandung Bupati Muratara Ternyata Kakak-Adik, Kerabat Dekat Ungkap Ada Fakta Lain

BACA JUGA:Jatanras Polda Sumsel Gelar Rekontruksi Kasus Penganiyaan yang Tewaskan Adik Kandung Bupati Muratara

Korban mendengarkan kata kata itu semakin emosi, dan tanpa basa basi langsung mengambil alat tojok (tongkat pemetik sawit) kemudian memukul di bagian kepala pelaku.

Terjadi perkelahian usai pelaku dipukul korban, tapi pelaku langsung mengambil parang yang ada di kamar dan menebas kedua lengan korban hingga nyaris putus. 

Selanjutnya korban yang terkapar usai di tebas pakai parang dilarikan ke Puskesmas Tanjung Lago, tetapi tewas dalam perjalanan karena mengalami luka yang parah.

Anggota Polsek Tanjung Lago yang mendapatkan informasi warga langsung menuju lokasi, dan mengamankan pelaku tanpa perlawanan serta barang bukti parang.

BACA JUGA:Gelapkan Mobil Daihatsu Sigra Milik Adik Kandung, Pria di Ogan Ilir Terpaksa Berurusan dengan Polisi

BACA JUGA:Polda Sumsel Beberkan Motif Pelaku yang Tewaskan Adik Kandung Bupati Muratara, Dijerat Hukuman Mati

Atas perbuatan pelaku dikenakan pasal Pasal 338 atau Pasal 351 ayat (3) UU RI No. 01 tahun 1946 tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana, terancam hukuman 15 tahun penjara.

“Tersangka mengakui tindakannya secara spontan, akibat emosi setelah dipukul korban,” kata Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo melalui Kasi Humas Polres Banyuasin AKP Sutedjo.(qda)

 

Sumber: