Sumatera Ekspres Grup Donasi Paket Lebaran Kepada Eks Penderita Kusta di RSUP Rivai Abdullah

Sumatera Ekspres Grup Donasi Paket Lebaran, Kepada Eks Penderita Kusta di RSUP Rivai Abdullah. Foto Kris Samiaji--
Sumatera Ekspres Grup Donasi Paket Lebaran, Kepada Eks Penderita Kusta di RSUP Rivai Abdullah
Banyuasin – sumeks.co- Sebagai bentuk kepedulian dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan, Harian Pagi Sumatera Ekspres Grup (SEG) menyalurkan bantuan berupa paket lebaran atau sembako dan uang tunai kepada warga eks penderita kusta yang menetap di Kompleks RSUP dr Rivai Abdullah, Sungai Kundur, Banyuasin.
Kegiatan sosial yang digelar pada Jumat, 21 Maret 2025 ini berlangsung di Masjid Ar-Rahman kompleks RDUP tersbut.
Hadir angsung oleh jajaran manajemen SEG, di antaranya Direktur Sumeks.co H Mahmud, Pimred Sumatera Ekspres H Marta Hendratmo, Manager Umum H Toni Emilson, Manager Iklan Ari Abadi, Manager Percetakan H A Rosidi, Penanggungjawab Sumatera Ekspres.id Rian, Manager Umum Palpres Sulistiawarman SH, Wakil Pimred Sumatera Ekapres Andre Irawan dan sejumlah redaktur Sumatera Ekspres.
Pihak RSUP dr Rivai Abdullah, hadir Direktur SDM dan Umum Mohammad Apriansyah SE MM, di dampingi H. Asri SKM dan H. Fahrurrozi SKM dari Timker Diklat
Sebanyak 35 paket sembako beserta bantuan uang tunai dibagikan kepada warga eks penderita kusta yang telah lama menetap di lingkungan rumah sakit tersebut.
BACA JUGA:Polda Sumsel Minta Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Turap RS Kusta Rp5,1 Miliar Menyerahkan Diri
BACA JUGA:Yuk Kenali Gejala Kusta, Hindari Keluarga Tertular Kusta Sedini Mungkin
Bantuan ini bukan hanya sekadar bentuk kepedulian sosial, namun juga menjadi simbol harapan dan penghargaan bagi para penyintas kusta yang telah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang stigma dan keterasingan.
Salah satu penerima bantuan, Kartini (68), tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. Perempuan yang sudah tinggal lebih dari tiga dekade di kawasan tersebut mengaku, penyakit kusta yang menyerangnya sejak 1983 telah mengubah jalan hidupnya.
“Sudah lama menderita penyakit ini, tapi sekarang Alhamdulillah sembuh. Begitu tahu kena penyakit ini, saya langsung pindah dan menetap di sini karena takut menyusahkan orang lain,” ujarnya lirih.
Ia kini hidup seorang diri setelah suaminya meninggal dunia sembilan tahun lalu, dan saat ini tengah berjuang melawan batu ginjal.
Kartini bercerita, gejala kusta awalnya muncul dalam bentuk kekakuan pada jari tangan dan kaki, yang kemudian diikuti dengan bintik-bintik di tubuh dan wajah.
Stigma dari masyarakat membuatnya dan suami memutuskan untuk berobat dan menetap di RSUP dr Rivai Abdullah Sungai Kundur demi pengobatan dan kenyamanan psikologis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: