Sosok Prof Dr Brian Yuliarto, Gagal Jadi Rektor ITB, Kini Malah Jadi Menteri

Sosok Prof Dr Brian Yuliarto, Gagal Jadi Rektor ITB, Kini Malah Jadi Menteri--
Mengembangkan kebijakan yang mendukung hilirisasi hasil riset
Memperbaiki Tata Kelola Perguruan Tinggi
Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan universitas negeri dan swasta.
BACA JUGA:Nadiem Makarim Keluarkan 5 Aturan Baru Terkait Jalur Zonasi, Basmi Peluang Jastip Beli Bangku
BACA JUGA:Sayonara! Mendikbud Nadiem Makarim Hapuskan Pramuka dari Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah
Mempermudah akses beasiswa bagi mahasiswa berprestasi.
Perjalanan Prof. Brian Yuliarto membuktikan bahwa kegagalan di satu tempat bukanlah akhir dari segalanya.
Ya Ilmuwan ini, meski tidak terpilih sebagai Rektor ITB, ia justru mendapatkan amanah yang lebih besar sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Dengan latar belakang akademik dan riset yang kuat, ia diharapkan mampu membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan tinggi dan riset di Indonesia.
Kini, tantangan besar ada di pundaknya untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang lebih maju dan inovatif di era digital ini.
Sementara yang diganti adalah juga guru besar senior ITB juga.
Dia adalah Satryo Soemantri Brodjonegoro (lahir Bandung 5 Januari 1956) adalah seorang akademikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menjabat dari 21 Oktober 2024 hingga 19 Februari 2025.
Sebelumnya, ia berkarier sebagai dosen di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (1985–2009) serta menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (1999–2007).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: