LAGI Tersingkir Piala AFF 2024, Begini Alasan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong

LAGI Tersingkir Piala AFF 2024, Begini Alasan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong

LAGI Tersingkir Piala AFF 2024, Begini Alasan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong --

“AFF itu sudah ada jenjangnya. Ada AFF U-16, AFF U-19, dan AFF U-22. Jadi pemain muda itu sudah ada wadahnya. Sedangkan Piala AFF itu harusnya pemain senior atau terbaik,” tegasnya.

Dukungan dari Shin Tae-yong untuk Masa Depan

Kendati diterpa kritik, STY tetap optimis dengan masa depan Timnas Indonesia.

BACA JUGA:Gagal ke Semifinal Piala ASEAN Cup 2024, PSSI Evaluasi Besar-besaran Skuad Garuda, Erick Thohir Warning STY

BACA JUGA:CEK Ini Bocoran Racikan Pelatih Shin Tae-yong Saat Timnas Indonesia Ladeni Filipina di Piala AFF 2024

 Ia meminta dukungan penuh dari masyarakat dan menegaskan bahwa proyek jangka panjang sedang dirancang bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. 

"Saya dan Pak Erick sedang membicarakan mimpi yang lebih besar. Mohon percaya kepada para pemain, bapak PSSI. Suatu hari kami bisa mendapatkan hasil dan prestasi yang diinginkan para fans Indonesia,” jelas STY.

Lebih lanjut, STY menegaskan bahwa hasil buruk ini akan menjadi pelajaran berharga bagi timnya.

 Ia juga berharap masyarakat dapat melihat usaha para pemain muda yang telah bekerja keras menghadapi tim senior dari negara lain.

Pro dan Kontra Keputusan Shin Tae-yong

Keputusan STY untuk memainkan skuad muda di Piala AFF memang menimbulkan perdebatan di kalangan pecinta sepak bola Indonesia.

 Di satu sisi, langkah ini dinilai sebagai investasi jangka panjang yang bertujuan untuk mempersiapkan pemain muda menghadapi kompetisi internasional seperti Piala Asia dan Olimpiade. 

Namun, di sisi lain, banyak yang merasa bahwa turnamen sebesar Piala AFF seharusnya dijadikan prioritas untuk meraih gelar juara, mengingat sudah lebih dari dua dekade Indonesia belum pernah mengangkat trofi ini.

Kritik juga mengarah pada kurangnya persiapan yang dilakukan sebelum turnamen. Jadwal kompetisi domestik yang padat dan singkatnya waktu persiapan disebut-sebut sebagai salah satu faktor kegagalan skuad Garuda. 

Meski demikian, STY tetap menerima semua kritik sebagai bagian dari tanggung jawabnya sebagai pelatih kepala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: