Ini Serius, WNI Cantik Kerja Di Jepang Ini Pulang Malam Harus Takut Sama Orang Indonesia Bukan Orang Lokal
Ini serius, wni cantik kerja di jepang ini pulang malam harus takut sama orang indonesia bukan orang lokal--
Ini Serius, WNI Cantik Kerja Di Jepang Ini Pulang Malam Harus Takut Sama Orang Indonesia Bukan Orang Lokal
SUMEKS.CO - ini serius, WNI cantik kerja di Jepang ini pulang malam harus takut sama orang Indonesia, bukan orang lokal.
“Ini seriusan ya gue harus merasa nggak aman di Jepang karena orang Indonesia?,” ungkap Wanda AR terpantau Senin, 2 Desember 2024.
Wanda yang kerja di Jepang dan harus pulang malam kini merasa tak aman di Jepang gara-gara ulah oknum pekerja WNI.
“Aku sering banget pulang dari stasiun ke rumah jalan kaki tengah malam karena ketinggal bus, kayak 30 menitan itu jalan kaki sendrian dan ngak ada orang, nggak pernah setakut kayak sekarang,” keluhnya.
BACA JUGA:NeoJapan Sampai Geleng Kepala, Kerja Di Jepang Yogi Bawa Kebiasan Judol Parah Dari Tanah Air
Rasa takut Wanda AR ini ada kaitannya dengan ulah pemagang WNI Yogi Ageng Prayogo yang baru-baru ini menyerang Lansia di Jepang atas dugaan kasus percobaan perampokan. Dan sederet kasus lainnya yang melibatkan WNI di Jepang.
Dan yang lebih menyedihkannya itu, masih menurut Wanda AR, dirinya harus takut sama orang Indonesia yang ada di Jepang.
“Tapi dibandingka rasa takut, aku lebih ke malu sih, gua malu, mau ditaruh kemana muka gue ketika ditanya sama orang Jepang dan takutnya tuh mereka jadi nganggep kita tuh suspect gitu loh,” jelasnya.
Namun memang Wanda AR tak menyebut dirinya orang baik. “Tapi ya kenapa sih orang-orang, bisa nggak normal-normal aja, banyak orang yang pengen kerja di Jepang, yah lo malah bikin yan begitu, kenapa sih nggak mikir panjang?,” sesalnya.
BACA JUGA:NeoJapan Sampai Geleng Kepala, Kerja Di Jepang Yogi Bawa Kebiasan Judol Parah Dari Tanah Air
“Maksud aku tuh kalau terjadi sesuatu di luar negeri, entah di Jepang dimanapun, itu nggak cuman satu orang aja yang kena, tapi yang kena tuh satu negara.Kayak lu dicap satu negara nggak bener,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: