Kompolnas Lihat AKP Dadang Iskandar Sudah Bisa Makan, Pemeriksaan Kasus Penembakan Kasat Reskrim Dilanjutkan
Kompolnas lihat AKP Dadang Iskandar sudah bisa makan, pemeriksaan kasus penembakan Kasat Reskrim segera dilanjutkan. foto:@sumbar_update--
Kasus polisi tembak polisi menewaskan Kasatreskrim Polres Solok Selatan Komisaris Polisi Anumerta Ryanto Ulil Anshar menarik perhatian publik.
Kedatangan Kompolnas dipimpin Ketua Harian Irjen (Purn) Arif Wicaksono disambut Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan jajarannya.
Lindungi Sopir?
Benarkah AKP Dadang Iskandar lindungi rekanannya di tambang emas Solok Selatan?
Namun saat rilis kasusnya di Polda Sumbar diungkap AKP Dadang hanya tidak senang ada sopir truk galian C, batu dan pasir (sirtu) yang ditangkap Kasat Reskrim.
Kabar panas berseliweran di media sosial kalau di daerah Solok Selatan itu kaya akan tambang emas.
Tiktokers @polseqtanahlongsor di kontennya membacakan berita online yang viral bahwa “Fakta tambang emas Solok Selatan, Pemicu AKP Dadang tembak AKP Ryanto, Hasilkan 30 kg emas per bulan”.
Di kepsen videonya Tiktokers @polseqtanahlongsor menyebutkan sumber info ini, tapi kok beda dengan pernyataan Irjen Pol Suharyono, Kapolda Sumatera Barat?
“Kemarin Kapolda bilang galian C, eh mananya Bapak Kapolda Sumbar ini? Kata bapak galian C, bapak pertegas lagi ada di video bapak di depan wartawan,” sebutnya.
Menurut Tiktokers @polseqtanahlongsor, galian C, Sirtu, pasir dan batu.
“Alaahnya Pak kalau hanya pasir batu nggak mungkin Dadang sampai menembak Ulil Ryanto (Kasat Reskrim) nggak mungkin ya ‘kan?,” ujarnya bertanya.
“Kalau 30 kg per bulan berarti duitnya Rp30 miliar lah per bulan, wah nggak mungkin cuma satu orang yang ma*an ini ‘kan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: