Viral, Flayer Ibu Cukup Menata Rumah dengan Poster RDPS, Jubir Tegaskan Ini

Viral, Flayer Ibu Cukup Menata Rumah dengan Poster RDPS, Jubir Tegaskan Ini

Juru bicara bakal calon Wali Kota Palembang, Drs. H. Ratu Dewa dan Prima Salam, memberikan klarifikasi terkait flayer kontroversial yang beredar di media sosial. Tim RDPS menegaskan komitmennya untuk menjaga pemilu yang sejuk dan menolak kampanye hitam.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Flayer bertuliskan "Ibu Cukup Menata Rumah" dengan foto pasangan bakal calon Wali Kota Palembang, Drs. H. Ratu Dewa dan Prima Salam (RDPS), baru-baru ini beredar di media sosial dan memicu reaksi dari berbagai kalangan masyarakat.

Flayer tersebut dianggap mendiskreditkan peran perempuan, khususnya dalam konteks politik dan pemilu, dan menimbulkan kontroversi terkait pandangan RDPS terhadap perempuan.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara pasangan RDPS, Kurnia, dengan tegas menyatakan bahwa flayer tersebut bukan diproduksi oleh tim RDPS maupun RDPS sendiri.

"RDPS dan Tim tidak pernah memproduksi flayer bermuatan adu domba seperti itu," ujar Kurnia dalam pernyataannya. "Sejak awal, RDPS fokus pada program dan gagasan untuk memajukan Palembang, dan sampai saat ini kami belum membuat laporan terhadap pihak mana pun terkait hal ini."

BACA JUGA:Demi Mobil Expander Cross Impian, PNS di Prabumulih Malah Tertipu, Rp100 Juta Raib

BACA JUGA:Mengharukan Kesaksian Sudirman Disidang PK, Disiksa Oknum Polisi Dikasih Makan Disebari Kayak Makanan Ayam

Kurnia juga menegaskan bahwa RDPS berkomitmen untuk menjaga suasana Pemilu yang sejuk dan menolak kampanye hitam.

"Ini adalah potret komitmen RDPS terhadap pemilu yang damai, bersih, dan anti-kampanye hitam. Kami percaya bahwa politik harus didasari oleh adu gagasan, bukan dengan cara menjatuhkan pihak lain atau adu domba," lanjut Kurnia.

Dalam konteks kontroversi flayer tersebut, Kurnia menyebut bahwa beberapa kalangan masyarakat, termasuk organisasi non-pemerintah (NGO) yang berfokus pada isu gender, telah memberikan tanggapan yang terkesan menyalahkan RDPS.

Namun, Kurnia menegaskan bahwa pihak yang ingin menanggapi isu tersebut seharusnya melakukan validasi terlebih dahulu dan mencari informasi yang berimbang.

BACA JUGA:Puluhan Tukang Batu Bata di Kabupaten Ogan Ilir, Ikuti Pembekalan Keterampilan dari Dinas PUPR

BACA JUGA:Anjal Tiduran di Tengah Jalan Resahkan Pengendara Melintas, Satpol-PP Palembang Ambil Tindakan

"Kami menghargai tanggapan masyarakat, namun sangat penting untuk melakukan validasi informasi terlebih dahulu, apalagi di zaman digital seperti sekarang. Produksi berita hoaks atau propaganda bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja, dengan sangat cepat dan mudah," jelasnya.

Kurnia juga menyatakan bahwa flayer tersebut justru bisa mencederai upaya RDPS dalam membangun komunikasi politik yang berbasis gagasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: