Lahan di Desa Pagar Dewa Mesuji OKI Digarap Perusahaan, Penyelesaian Dipercayakan ke Tripika

Lahan di Desa Pagar Dewa Mesuji OKI Digarap Perusahaan, Penyelesaian Dipercayakan ke Tripika

Lahan di Desa Pagar Dewa Mesuji OKI digarap perusahaan, penyelesaian dipercayakan ke Tripika. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Masyarakat di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) protes

Pasalnya, lahan perkebunan yang diklaim merupakan milik masyarakat Desa telah digarap atau dikelola oleh perusahaan untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit tanpa izin. 

Akibatnya aksi protes masyarakat Desa Pagar Dewa dengan langsung ke lokasi dan menyuarakan agar pihak perusahaan yaitu PT Sumber Wangi Alam (SWA) untuk berhenti atau stop garap lahan mereka. 

Atas aksi protes sejumlah masyarakat Desa ini di videokan dan viral di media sosial. 

BACA JUGA:Polres OKI Sosialiasi Karhutla di Desa Pagar Dewa, Ini Harapannya

BACA JUGA:PTBA Dukung Pemberdayaan Petani di Pagar Dewa untuk Kesejahteraan

Terkait hal permasalahan itu, Polres OKI rupanya sudah langsung ke lokasi guna meredam permasalahan disana. 

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto SH SIk, melalui Kasat Intelkam, Iptu Deny Suherdi mengatakan, mengenai adanya aksi protes dari masyarakat Desa Pagar Dewa yang mengklaim lahan yang digarap pihak perusahaan adalah milik masyarakat Desa. 

"Pihak kami adanya peristiwa protes masyarakat dengan turun ke lokasi itu, kami juga langsung ke lokasi. Dan menemui Kades juga," ungkapnya. 

Lalu, dari peristiwa itu dimana pihak perusahaan dengan masyarakat Desa yaitu saling klaim. Bagi masyarakat lahan perkebunan yang digarap adalah milik mereka. 

BACA JUGA:Spedboat Jadi Andalan Distribusi Logistik Pemilu 2024 di Desa Pagar Dewa, TNI-Polri Kawal Ketat Pengiriman

BACA JUGA:Kodim 0402/OKI Bersama Polres Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak di Pagar Dewa Mesuji

Kemudian, bagi pihak perusahaan apa yang telah mereka garap adalah milik HGU perusahaan. Sehingga mereka kelola atau digarap. 

"Yang jelas saat ini kondisi aman. Dimana masyarakat bisa menahan diri dan mempercayakan pemerintah dalam hal ini Tripika untuk menyelesaikan permasalahan," jelasnya, Selasa 1 Oktober 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: