Polisi Amankan Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi Silaturahmi Kebangsaan Diaspora di Kemang
Sejumlah pelaku pembubaran paksa acara diskusi Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional yang digelar FTA diamankan.-Foto: dokumen/sumeks.co-
Selain pesan berisi tentang peristiwa anarkisme yang dilakukan oleh sekelompok preman yang dikenal dengan kelompok Kupang, juga turut beredar video detik-detik aksi anarkisme yang dimaksud.
Dari video yang diterima redaksi berdurasi 2 menit 55 detik, terlihat sekelompok orang nekat memasuki sebuah ruang tempat diadakannya kegiatan forum diskusi.
Beberapa orang yang masuk menerobos kegiatan, berteriak agar segera membubarkan kegiatan yang sedang berlangsung tersebut.
"Bubar, semua bubar!!!," teriak salah seorang anggota kelompok sembari merusak dengan cara merobek banner kegiatan forum diskusi.
BACA JUGA:Muara Enim Jaga Kondusivitas, Gelar Forum Diskusi Jelang Pilkada 2024
BACA JUGA:Diskusi Strategi, PJ Walikota Ajak Danrem 044/Garuda Dempo Urai Kemacetan Palembang
Selain merobek banner yang terpasang pada salah satu dinding, juga nampak menendang meja dan mengusir satu persatu peserta diskusi yang hadir dalam kegiatan tersebut.
"Wow rese', polisi mana nih," timpal perekam video yang diduga peserta kegiatan forom diskusi.
"Polisinya mana nih, kok dibiarin saja masuk kesini," ujar salah satu peserta forum diskusi lainnya.
Masih dalam video, beberapa petugas tempat berlangsungnya kegiatan yang dibubarkan paksa itu pun nampak kewalahan untuk menjaga keamanan untuk mengusir sekelompok orang tersebut keluar dari gedung.
Bahkan, kericuhan pun kembali terjadi diluar gedung tak kala petugas keamanan bersitegang dengan para kelompok Kupang lantaran salah seorang petugas keamanan dipukul kelompok tersebut.
Kelompok tersebut terus membuat rusuh diluar gedung meski telah ada beberapa petugas kepolisian, seakan tidak takut dengan adanya polisi yang berusaha mengamankan lokasi.
Entah apa tujuan dari sekelompok orang yang dikatakan merupakan kelompok Kupang tersebut, hingga nekat membuat rusuh dan membubarkan paksa kegiatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: