Dianggap Menguasai Lahan di Gedung Pasar 16 Ilir Palembang, 12 Pedagang Dipolisikan Perumda
Perumda Pasar Palembang Jaya melaporkan 12 orang pedagang Pasar 16 Ilir ke polisi.-Foto: edho/sumeks.co-
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Perumda Pasar Palembang Jaya melaporkan 12 orang pedagang Pasar 16 Ilir atas dugaan tindak pidana penyerobotan tanah dan menguasai lahan gedung.
Sebanyak 12 pedagang Pasar 16 Ilir Palembang dilaporkan Harris Munandar Ilham bersama Kuasa Hukum Suharyono SH ke SPKT Polrestabes Palembang, pada Jumat, 13 September 2024.
Dalam laporannya, para pedagang Pasar 16 Ilir Palembang itu sejak 3 Januari 2016 lalu hingga saat ini menguasai lahan milik Perumda Pasar Palembang Jaya.
"Para pedagang yang dilaporkan ini tidak mau meninggalkan Pasar 16 Ilir sejak masa berlaku SHM SRS mereka habis sejak 3 Januari 2016 lalu dan menyebabkan revitalisasi pembangunan Pasar 16 Ilir menjadi terhambat," ungkap Harris.
BACA JUGA:Jatanras Polda Sumsel Turun Gunung, Tindaklanjuti Laporan Pedagang Pasar 16 Ilir
BACA JUGA:Pasca Aksi Pengrusakan dan Pencurian, Pedagang Pasar 16 Ilir Resah, Tak Bisa Berjualan
Hal serupa disampaikan Suharyono SH, sejumlah pedagang yang dilaporkan memiliki, menguasai, menempati, bidang tanah tanpa hak atau tanpa izin dari pemegang haknya yang sah atau kuasanya.
"Sementara ini ada 12 pedagang yang kita laporkan, namun nanti akan kita kembangkan lagi," ujar dia.
Perumda Pasar Palembang Jaya melaporkan 12 orang pedagang Pasar 16 Ilir-Foto: edho/sumeks.co-
Suharyono menambahkan, pihak Perumda Pasar Palembang Jaya sudah berkali-kali memberikan pengumuman dan imbauan untuk mengosongkan lahan dan bangunan tersebut.
Sementara, Prengki Adiatmo SH selaku kuasa hukum pedagang yang tergabung dalam P3SRS Gedung Pasar 16 Ilir, tetap menghargai upaya hukum yang dilakukan Oleh Perumda Pasar Palembang Jaya.
BACA JUGA:Pedagang Pasar 16 Ilir Resmi Laporkan Kasus Pengrusakan Kios dan Pencurian ke Polda Sumsel
BACA JUGA:Kios Dirusak, Barang Dijarah, Pedagang Pasar 16 Ilir Palembang Murka, Bakal Lapor Polisi
"Silakan mereka melakukan upaya hukum, namun kami sangat menyayangkan saja. Dan yang dilaporkan ini sesuatu yang lebih kental kepada ke perdatanya," ungkap Prengki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: