Kemenkumham Sumsel Torehkan PNBP Rp1,528 Miliar dari Layanan Kekayaan Intelektual

Kemenkumham Sumsel Torehkan PNBP Rp1,528 Miliar dari Layanan Kekayaan Intelektual

Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Dr. Ilham Djaya, saat memaparkan capaian PNBP sebesar Rp 1,528 miliar dari layanan Kekayaan Intelektual pada Rapat Koordinasi Teknis di Bali, Kamis 5 September 2024.--

DENPASAR, SUMEKS.CO - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan (Kanwil Kemenkumham Sumsel) berhasil mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 1,528 miliar dari layanan Kekayaan Intelektual (KI) hingga September 2024.

Pencapaian ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sumsel, Dr. Ilham Djaya, dalam pemaparan capaian kinerja bidang KI pada Rapat Koordinasi Teknis Kinerja Program Penegakkan dan Pelayanan Hukum Bidang Kekayaan Intelektual yang digelar oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali, pada Kamis, 5 September 2024.

Dr. Ilham Djaya menyampaikan bahwa PNBP yang berhasil dikumpulkan Kanwil Kemenkumham Sumsel berasal dari berbagai jenis layanan kekayaan intelektual.

Dari jumlah total PNBP sebesar Rp 1,528 miliar, pendaftaran merek menjadi kontributor terbesar dengan perolehan Rp 1,065 miliar.

BACA JUGA:PT TeL Bantu Masyarakat Desa Sekitar dengan Distribusi Air Bersih Selama Musim Kemarau

BACA JUGA:Lenovo ThinkPad Z13 Gen 1: Laptop Multitasking dengan Performa Kencang dan Gunakan Material Vegan Leather

Selain itu, hak cipta menyumbang Rp 374,5 juta, paten sebesar Rp 83,2 juta, desain industri Rp 3,4 juta, serta layanan DTLST (Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu) sebesar Rp 700 ribu.

“Penerimaan PNBP didominasi oleh pendaftaran merek, karena kami terus menggencarkan sosialisasi dan program jemput bola ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), daerah-daerah, serta pelaku usaha lainnya,” jelas Ilham Djaya.

Salah satu penyumbang signifikan adalah pendaftaran Merek Kolektif, yang melebihi target hingga 200 persen.

Merek kolektif merupakan jenis merek yang digunakan oleh komunitas atau kelompok untuk menandai barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama.

BACA JUGA:Hari Ini! Segera Cairkan DANA Kaget, Buruan Saldo Gratis Hingga Rp200 Ribu Menanti

BACA JUGA:2 Kliennya Didakwa Melakukan Tindak Penipuan Bisnis Umroh, Suwito: Harusnya Perdata, Kok Malah Jadi Pidana

Ilham menyebutkan beberapa merek kolektif yang terdaftar di Sumsel antara lain Brejo Nian, Siba Center, dan Samara Organik.

Keberhasilan ini turut didorong oleh upaya sosialisasi aktif yang dilakukan Kanwil Kemenkumham Sumsel di berbagai sektor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: