Bullying Dokter Spesialis Harus Diakui Ada, Yang Bantah Sebaiknya Dites Kejiwaannya

Bullying Dokter Spesialis Harus Diakui Ada, Yang Bantah Sebaiknya Dites Kejiwaannya

Bullying dokter spesialis harus diakui ada yang bantah sebaiknya dites kejiwaannya. foto: @drchubby.--

BACA JUGA:Dokter Jantung Ini Bagikan Ciri Sekolah Spesialis Yang Sehat, Salah Satunya Bisa Bercanda Tanpa Boundaries

BACA JUGA:Tidak Kaget Ada Dokter Diduga Bunuh Diri, Jangankan Senior Yang Seangkatan Saja Siap ‘Nginjek’ Dokter Lainnya

“Apalagi dokter spesialis harus diperbaiki, harus diakui itu ada kalau nggak mau mengaku berarti pelaku itu semua harus dicek kejiwaannya”.

“Anda boleh melakukan apa saja tapi ingat apa? Yang anda lakukan akan dihisab dihadapan Allah, ingat itu oke”, tandasnya.

Tidak Kaget

Doctor Incognito tidak kaget kalau ada dokter yang diduga bunuh diri.

“Jangankan senior, yang seangkatan saja siap ‘nginjek’ dokter lainnya,” tegas konten kreator cantik ini di akunnya @doctor.incognito_99, Sabtu, 17 Agustus 2024.

“Di U**IP itu - kasus suicide - sama sekali nggak bikin gua kaget sih, kalian lihat aja di TikTok kalau mau tahu gambarannya,” tegas Doctor Incognito.

Betapa dokter-dokter itu pada bully senior, bahkan itu suka banget nginjek-injek adik kelasnya.

BACA JUGA:Heboh Dokter Muda Anestesi Bunuh Diri, Curhat 'Gak Kuat' Dirundung Senior

BACA JUGA:Dokter Ini Sarankan Bagi Yang Susah Tidur Untuk Belajar Cara Tidur Kucing, Buang Ketakutan Yang Kompleks

“Jangankan yang senior, yang seangkatan aja tuh dilatih untuk menginjek dokter satunya,” ungkap Doctor Incognito.

Seperti viral diberitakan seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ditemukan tewas di kamar kosnya. Dokter ini diduga bunuh diri. 

Dugaan perundungan (bullying) merebak setelah polisi menemukan buku harian berisi keluhan korban mengenai perkuliahan dan senior yang dihadapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: