Sony Xperia 10 VI, Smartphone Kelas Menengah yang Beda Banget, Penasaran?

Xperia 10 VI ini juga telah dilengkapi dengan sistem speaker ganda, Bluetooth 5.2, memori UFS 2.2, dan chip NFC untuk pembayaran nirsentuh. 

Namun, Sony tetap menggunakan port USB 2.0 untuk Xperia kelas menengahnya, yang sangat lambat, itulah mengapa saat menggunakannya dengan hard drive M2.SSD (Samsung 980 Pro) menunjukkan kecepatan transfer hanya 20 MB/s. 

Selain itu, port USB tidak mendukung keluaran gambar berkabel. Di sisi positifnya, operator data yang terhubung dapat diformat tidak hanya dengan FAT32 tetapi juga dengan exFAT. Namun, tidak mendukung sistem file NTFS. 

BACA JUGA:Sony Bravia 9 Mini 2024, Pilihan Cerdas Seperti Membawa Bioskop ke Rumah!

BACA JUGA:Sony Ult Field 7, Speaker Bluetooth Luar Biasa yang Mantap Untuk Main Gitar Listrik atau Karaoke!

Hal tidak biasa lainnya, kartu microSD untuk Xperia 10 VI ini dapat diformat dengan FAT, FAT32, atau exFAT. Namun, slot kartu terbukti relatif lambat, dengan kinerja rata-rata dalam uji disk lintas platform.

Sistem operasi Xperia 10 VI didasarkan pada Android versi 14 milik Google dan, dan disediakan perbaikan keamanan tertanggal Juni 2024. Xperia UI telah dilapisi oleh produsen. 

Lalu dalam jaringan Wi-Fi rumah, ponsel kelas menengah ini hanya mendukung Wi-Fi 5, yang jika dipasangkan dengan router referensi tertentu, Asus ROG Rapture GT-AXE11000, menghasilkan kecepatan transfer rata-rata lebih dari 600 Mbps. 

Meskipun kecepatan ini memadai untuk penggunaan sehari-hari, kita masih mengharapkan Wi-Fi 6 pada kisaran harga ini pada tahun 2024.

BACA JUGA:Mending Beli Sekarang, Ini Spesifikasi Sony Xperia 5 V Tawarkan Kinerja Multitasking dan Layar Luas

BACA JUGA:Sony Xperia 1 VI, HP yang Dapat Merekam Video 4K dengan Kecepatan hingga 120 Frame Per Detik

Kemudian, Xperia 10 VI dengan SIM ganda mendukung kartu nanoSIM fisik dan integrasi eSIM. 

Ponsel ini juga menawarkan kemampuan panggilan VoLTE dan Wi-Fi. Kualitas suaranya secara konsisten bagus, dengan audio yang jernih, meskipun beberapa kebisingan sekitar masih dapat terdengar.

Input pada layar OLED 6,1 inci 60 Hz terekam dengan akurat, tetapi transisi layar dan pengguliran terasa kurang lancar dibandingkan dengan pesaing dengan kecepatan refresh yang lebih tinggi, yakni 90 Hz atau lebih. Motor getar (ERM) juga terasa kurang presisi dan tidak menarik untuk mengetik.

Ada juga sensor sidik jari yang terintegrasi ke tombol daya terkadang tidak dapat diandalkan dan agak lambat. Autentikasi biometrik melalui pengenalan wajah 2D menggunakan kamera depan tidak tersedia.

Sumber: