Finalis Bujang Gadis Bende Seguguk OKI 2024 Bersaing Ketat di Preliminary Competition

OKI, SUMEKS.CO - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten OKI baru saja menggelar Preliminary Competition Bujang Gadis Bende Seguguk Tahun 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Malam Grand Final Bujang Gadis Bende Seguguk Tahun 2024.

Pada Preliminary Competition ini, para finalis berkesempatan untuk menampilkan bakat dan potensi diri mereka di hadapan juri dan penonton.

Pemilihan Bujang Gadis Bende Seguguk 2024 semakin menarik dengan tema yang diusung tahun ini, yaitu "Magnificent of Kerbau Pampangan".

BACA JUGA:Dari 450 Jemaah Haji Kloter 7 Embarkasi Palembang, 248 Orang Dinyatakan Risti Penyakit

BACA JUGA:Kepala BKKBN RI Puji Ratu Dewa dan Pelayanan KB di RS Pusri dan Kampung KB Cempaka

Tema ini tentunya akan memberikan warna dan nuansa tersendiri dalam setiap rangkaian acara, termasuk Preliminary Competition yang baru saja digelar.

Sebanyak 30 finalis, yang terdiri dari 15 pasang bujang dan gadis, akan bersaing untuk memperebutkan gelar Bujang Gadis Bende Seguguk 2024.

Mereka telah melewati tahap seleksi yang ketat dan kini siap menunjukkan kemampuan terbaik mereka di panggung final nanti.

"Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi para pemuda-pemudi untuk menjaga, melestarikan, mempromosikan keragaman budaya dan pariwisata Ogan Komering Ilir. Tentunya saya berharap para finalis dapat menjelaskan kekayaan budaya daerah kepada masyarakat luas," ujar Refly pada gelaran Preliminary Competition Bujang Gadis Bende Seguguk Tahun 2024 di Plaza Taman Kuliner Segitiga Emas Kayuagung, Minggu malam 19 Mei 2024.

BACA JUGA:Dua Pencuri Empat Keping Pintu Alumunium di Kantor Kejari Palembang Ditangkap Polisi, Ini Tampangnya

BACA JUGA:IRAN BERDUKA, Presiden Ebrahim Raisi Tewas Kecelakaan Helikopter, Ini Sosokya

Pj Sekda OKI M. Refly menambahkan bahwa Pemilihan Bujang Gadis Bende Seguguk 2024 memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu mengangkat aset wisata dan budaya Kabupaten Ogan Komering Ilir yang dikenal sebagai "Plasma Nuftah" dan "Mutiara hitam di tengah rawa".

Melalui ajang ini, diharapkan akan tercipta kesadaran dan apresiasi yang lebih tinggi terhadap kekayaan budaya daerah, sekaligus mendorong upaya pelestariannya.

Sumber: