Mengapa Membeli Baju Baru Saat Lebaran? Ini Alasan dan Sejarahnya
Tradisi memakai baju baru saat Lebaran merupakan salah satu tradisi yang paling identik dengan Hari Raya Idulfitri di Indonesia.--
BACA JUGA:Resep Dendeng Balado yang Bikin Nagih dan Pedas Nampol Sekali Gigitan
Bahkan, Snouck juga mencatat, pembelian pakaian baru, petasan dan makanan bisa memakan uang lebih banyak dibanding hari biasanya.
Mengenai tradisi membeli baju Lebaran ini terjadi karena warga menganggap lebaran sebagai hari yang istimewa.
"Di antara hari-hari peringatan yang sekali setahun berulang dan yang bagi seluruh penduduk berlaku demikian, Lebaran yang mengakhiri ibadah puasalah yang paling terkemuka, dan itu tak dapat dibantah," tulis Snouck, dikutip dari Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje Jilid IV (1991).
Terkait hal itu, sehingga membuat banyak pejabat kolonial yang menganggap perayaan lebaran sebagai pemborosan dan mendesak peniadaan perayaan lebaran. Bahkan, menyebutnya sebagai bencana ekonomi.
BACA JUGA:Bus Mogok Pemudik Tiduran di Jalan, 12 Jam Telantar Tak Ada Makanan Saat Sahur
Namun, Snouck mengatakan desakan itu tak perlu terwujud dan sebutan lebaran sebagai bencana ekonomi berlebihan. Sebab, perayaan lebaran sudah menjadi kebiasaan umat Muslim di Indonesia.
Jadi, pada akhirnya, pernyataan Snouck itu terbukti, lebaran dan berbagai kebiasaan yang mengikuti, termasuk beli baju baru, tetap berlangsung hingga sekarang.
Sementara menurut Islam menganjurkan setiap muslim untuk tampil terbaik pada hari raya. Hal ini bisa dilakukan dengan mengenakan pakaian yang bersih dan wangi serta dianjurkan pula untuk memotong rambut.
Jadi secara tidak langsung, kebiasaan membeli baju saat Lebaran ini bisa dihubungkan dengan ajaran Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: