Asma’ Sang Juru Bicara Para Muslimah dari Madinah, Shahabiyah Anshar Pertama yang Masuk Islam

Asma’ Sang Juru Bicara Para Muslimah dari Madinah, Shahabiyah Anshar Pertama yang Masuk Islam

ilustrasi asma’ binti yazid juru bicara muslimah pada zaman nabi dan perempuan anshar pertama yang masuk islam --

BACA JUGA:The First Muslimah Nurse, Kisah Sahabat Wanita yang Menjadi Perawat Pertama dalam Sejarah Islam

Lalu Asma’ bertanya lagi, “Bagaimana membersihkannya dengan kapas?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Subhanallah, bersihkanlah dengannya.”

‘Aisyah berkata, seolah-olah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembunyikan hal ini (karena malu), “Yaitu engkau membersihkan darah padanya.” HR. Bukhari Muslim.

Menuntut ilmu terutama ilmu agama sangatlah penting terutama bagi perempuan karena ia akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya.

BACA JUGA:Zombie dalam Sejarah Islam? Ini Dia Tokoh Penting dari Afrika Barat yang Mengajarkan Cara Menambang

BACA JUGA:Sudah Tahu Belum ‘Mission Impossible‘ yang Terjadi Dalam Sejarah Islam? Simak Kisahnya yang Super Keren

Selain itu, menuntut ilmu juga memiliki keutamaan yang cukup besar bahkan malaikat sangat menghormati para penuntut ilmu.

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” QS. Al-Mujadilah : 11.

“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya, dengan hal itu, jalan menuju surga.” HR. Muslim.

Sosok perempuan Anshar salah satunya ialah Asma’ bin Yazid ini patut menjadi panutan para perempuan muslimah untuk senantiasa bersemangat dalam mencari ilmu yang bermanfaat.

BACA JUGA:Fun Fact Sejarah Pembangunan Ibu Kota Dakwah di Afrika Utara Pada 2 Ramadhan 51 Hijriyah

BACA JUGA:Sebelum Mesir Dibebaskan, Nabi Muhammad SAW Beri Isyarat Pada Umat Islam di Awal Ramadhan 20 Hijriyah

Sosok Asma’ ini bahkan mendapatkan pujian dari istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallah yaitu Aisyah.

“Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, mereka tidaklah terhalang oleh rasa malu untuk mendalami urusan agama.” HR. Muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: