Menjelang Nisfu Syaban, Ribuan Umat Muslim Tampak Ramaikan Masjid Agung Palembang

Menjelang Nisfu Syaban, Ribuan Umat Muslim Tampak Ramaikan Masjid Agung Palembang

Umat muslim tampak meramaikan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jayo Wikramo Palembang untuk melangsungkan ibadah salat Jumat, 23 Februari 2024 menjelang Nisfu Syaban. Foto: Naba/sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Menjelang Nisfu Syaban, ribuan umat muslim tampak meramaikan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jayo Wikramo Palembang untuk melangsungkan ibadah Salat Jumat, 23 Februari 2024.

Pantauan SUMEKS.CO di lokasi pada Jumat 23 Februari 2024 siang. Satu per satu umat muslim berdatangan mulai pukul 10.00 WIB untuk melaksanakan salat Jumat. 

Tampak berbeda salat Jumat kali ini yakni jemaah lebih ramai dari pekan sebelumnya. Bahlan, di dalam Masjid Agung sudah ramai saat pukul 11.00 WIB. 

Mereka yang berdatangan tampak berzikir, membaca Al Quran, dan melaksanakan salat sunah terlebih dahulu. 

BACA JUGA:Jemaah Masjid Agung Sholihin Kayuagung OKI Gelar Yasinan Malam Nisfu Syaban 1444 H

"Hari ini tampak jauh lebih ramai dari pekan lalu, mungkin karena menjelang Nisfu Syaban," kata salah satu petugas Jumat Masjid Agung Palembang

Bahkan menurutnya jumlah jemaah Masjid Agung Palembang sekitar 1.000 lebih sejak pukul 11.00 WIB. "Ada ini berkisar 1.000 jemaah lebih yang telah hadir," tuturnya. 

Menurut Roni warga Palembang sengaja ingin menunaikan Ibadah Salat Jumat di Masjid Agung karena menjelang Nisfu Syaban. 

"Menjelang Nisfu Syaban kesempatan untuk memperbaiki diri mengumpulkan amal ibadah," katanya.

BACA JUGA:Masjid Agung Palembang Gelar Malam Nisfu Syaban Tahun 1444 H, Ini Rangkaian Acaranya

Sementara khotbah yang disampaikan yakni menjelang Nisfu Syaban persiapan menyambut malam mulia pada 24 - 25 Februari 2024.

Waktu terus berjalan, hampir setengah bulan Syaban telah berlalu. Ramadan yang suci segera tiba, membawa suasana hati yang unik bagi setiap individu. 

Beberapa merasa gembira menyambut bulan suci ini, sementara yang lain merasakannya sebagai bulan yang tidak terlalu berbeda dari yang lainnya.

Sikap kedua ini menjadi masalah karena mencerminkan kurangnya sensibilitas terhadap nilai-nilai istimewa dalam ajaran Islam terkait waktu-waktu tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: