Angpau Imlek 2024: Tradisi Tionghoa Sarat Mitos dan Makna?

Angpau Imlek 2024: Tradisi Tionghoa Sarat Mitos dan Makna?

Angpau adalah amplop merah yang berisi uang yang diberikan kepada anak-anak, orang yang belum menikah, atau orang yang lebih tua.--net

SUMEKS.CO –Tradisi bagi-bagi angpau saat Imlek 2024 jadi salah satu moment yang sangat dinanti. Yaitu amplop merah yang berisi uang yang diberikan kepada anak-anak, orang yang belum menikah, atau orang yang lebih tua. 

Pemberian angpau sudah menjadi tradisi yang dilakukan sejak lama. Amplop merah atau sering disebut angpau, dikenal sebagai hongbao dalam bahasa Mandarin, lai see dalam bahasa Kanton, dan ang pow dalam bahasa Hokkien. 

Angpau merupakan bentuk hadiah berupa uang yang ditempatkan dalam kantong kertas berwarna merah yang dihias dan sarat makna. 

Dengan memberikan uang keberuntungan dengan Angpau diharapkan dapat membawa kebahagiaan dan keberkahan lebih banyak kepada penerimanya.

BACA JUGA:Dijamin Beruntung, Ini Pilihan Warna Hoki Saat Hari Raya Imlek 2024

Imlek, atau Tahun Baru China, merupakan salah satu perayaan terbesar bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Salah satu tradisi sarat makna yang selalu ada dalam perayaan Imlek adalah pemberian angpau. 

Ucapan selamat seringkali disampaikan pada berbagai acara penting seperti Tahun Baru Imlek, ulang tahun, dan pernikahan di Tiongkok serta beberapa negara Asia lainnya sebagai ekspresi penghargaan.

Asal usul kebiasaan memberi amplop merah dapat ditelusuri dari cerita-cerita kuno mengenai Tahun Baru Imlek. Menurut legenda, terdapat setan bernama Sui yang mencoba menakut-nakuti anak-anak pada malam saat mereka tidur. 

Untuk melindungi anak-anak dari ancaman Sui, biasanya orang tua akan menjaga mereka dengan menyalakan lilin dan tetap terjaga sepanjang malam saat Malam Tahun Baru Imlek. 

BACA JUGA:Ini Kudapan Khas Perayaan Imlek 2024, Bisa Membawa Hoki Loh!

Cerita menyebutkan bahwa pada suatu malam Tahun Baru, seorang anak diberikan delapan koin untuk dimainkan agar tetap terjaga. 

Anak tersebut membungkus koin-koin tersebut dengan kertas merah, membukanya, membungkusnya kembali, dan membukanya lagi hingga akhirnya lelah dan tertidur. 

Orang tua kemudian meletakkan bungkusan berisi delapan koin di bawah bantal anak tersebut. 

Ketika Sui mencoba menyentuhnya, delapan koin tersebut memancarkan cahaya yang kuat dan mengusir setan tersebut. Ternyata, delapan koin tersebut melambangkan delapan peri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: