Tongkang Pengangkut Batu Bara Sering Kecelakaan, Pansus 6 DPRD Palembang Siapkan Perda Transportasi Sungai

Tongkang Pengangkut Batu Bara Sering Kecelakaan, Pansus 6 DPRD Palembang Siapkan Perda Transportasi Sungai

Pansus 6 DPRD Palembang Siapkan Perda Transportasi Sungai pasca seringnya kecelakaan yang dialami tongkang batu baru di sungai musi--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pasca banyaknya kecelakaan kapal tongkang pengangkut batu bara di perairan Musi, Pansus 6 DPRD kota Palembang menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Transportasi sungai.

Hal tersebut ditegaskan Muhammad Arfani, Sekretaris Pansus 6 DPRD kota Palembang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB).

"Kami (Pansus) 6 DPRD kota Palembang akan mengeluarkan beberapa rekomendasi Perda demi mencegah dan menjaga keselamatan masyarakat di alur sungai Musi”, tegas Muhammad Arfani, Rabu 24 Januari 2024.

Muhammad Arfani menjelaskan, rekomendasi yang diambil oleh DPRD kota Palembang telah melalui beberapa proses pengkajian, dan komunikasi serta koordinasi dengan berbagai pihak.

BACA JUGA:Segini Jumlah Kerugian Dermaga Kampung Kapitan 7 Ulu Palembang yang Ditabrak Tongkang Batu Bara, Lumayan!

"Yang akan kami keluarkan tentu tidak asal-asalan. Sebelum dikeluarkan pasti sudah dikaji, komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak," terang Muhammad Arfani.

Dalam rekomendasi tersebut kata Muhammad Arfani, Pansus 6 DPRD kota Palembang mengusulkan agar jam operasional dan volume muatan kendaraan pengangkut batu bara dikurangi.

"Adapun rekomendasi seperti pengurangan jam operasional menjadi 6 hingga 8 jam, volume muatan maksimal menjadi 5000 Ton," beber Muhammad Arfani.

Lebih lanjut Muhammad Arfani mengatakan, rekomendasi dan perda yang dikeluarkan ini demi mencegah dan menjaga keselamatan masyarakat di alur sungai Musi.

BACA JUGA:Berikut Catatan Insiden Tongkang Batu Bara di Perairan Sungai Musi, ke-4 dan ke-8 Paling Menyedikan!

Terlebih, dengan banyaknya kecelakaan kapal tongkang pengangkut batubara di perairan sungai Musi, menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan pemerintah kota Palembang.

Hal demikian itu juga sambung Muhammad Arfani, membuatnya cukup prihatin dan miris atas permasalahan transpotasi di perairan sungai Musi. 

"Tentu saja kami cukup merasa miris dengan seringnya kecelakaan transportasi pengangkut batu bara di sungai Musi," ucap Muhammad Arfani.

"Apa yang kami lakukan saat ini merupakan upaya untuk menemukan solusi terbaik bagi keselamatan dan kemanfaatan transportasi di kota Palembang," tukas Muhammad Arfani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: