Memahami Cinta Abadi Melalui Syair Jalaluddin Rumi
Jalaluddin Rumi--net
"Tugas Anda bukanlah mencari cinta, namun sekadar mencari dan menemukan semua penghalang dalam diri Anda yang telah Anda bangun untuk melawannya." - Jalaluddin Rumi.
"Aku ingin menemui-mu. Kenali suara Anda. Kenali Anda ketika Anda pertama kali tiba di tikungan. Rasakan aromamu saat aku masuk ke ruangan yang baru saja kamu tinggalkan. Ketahuilah pengangkatan tumit Anda, luncuran kaki Anda. Biasakan diri Anda dengan cara Anda mengerucutkan bibir, lalu biarkan terbuka, sedikit saja, saat saya mencondongkan tubuh ke ruang Anda dan mencium Anda. Aku ingin tahu nikmatnya caramu membisikkan lebih lanjut." - Jalaluddin Rumi.
Puisi Jalaluddin Rumi paling terkenal "Aku mencintaimu dalam diam."
Aku memilih mencintaimu dalam diam. Karena dalam diam tak akan ada penolakan.
BACA JUGA: Cukup Rutin Baca Surah Ini, Semua Urusan Dalam Hidup akan Dimudahkan
Aku memilih mencintaimu dalam kesepian. Karena dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu, kecuali aku.
Aku memilih memujamu dari kejauhan. Karena kejauhan melindungi-ku dari rasa sakit.
Aku memilih menciummu dalam angin. Bukankah bibirku juga akan merasakan kelembutan dari angin?
Aku memilih memilikimu dalam mimpi. Karena dalam mimpiku, kamu tidak akan pernah mati.
BACA JUGA:Pesan UAS untuk Pedagang : Jangan Lagi Pakai Mantra, Cukup Ini Insya Allah Dagangan Laku Keras
Bukankah cinta melalui syairnya begitu luas dalam pandangan Jalaluddin Rumi, bahkan cinta adalah energi yang tidak terbatas.
Cinta tidak akan pernah selesai diungkapkan dengan cara apa pun, meskipun kita memujinya dengan seratus lidah. Sebab manusia memiliki ruang dan waktu terlalu sempit untuk menampung cinta yang tidak memiliki ujung serta dasar.
Seorang pecinta boleh berkelana dalam lautan cinta. Semakin jauh ia menyelam, semakin besar pula kebahagiaan yang akan diperolehnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: