OH TERNYATA! Mencium Aroma Kentut Berdampak Baik untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya

OH TERNYATA! Mencium Aroma Kentut Berdampak Baik untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya

Bau kentut ternyata berpotensi baik untuk kesehatan-Foto : Ilustrasi-

SUMEKS.CO - Siapa disini yang risih mencium aroma kentut? Tunggu dulu, ternyata mencium aromanya tak selamanya buruk lho malah berpotensi baik buat kesehatan.

Kentut kerap kali dianggap sebagai hal yang memalukan bahkan menjadi sesuatu yang mengganggu dan tidak sopan meski ternyata baik untuk kesehatan, tapi banyak yang risih apalagi jika mengeluarkan bunyi yang keras.

Kentut merupakan proses keluarnya gas dari dalam tubuh dan normal manusia kentut sebanyak 5-15 kali dalam satu hari.

Fakta tentang aroma kentut yang ternyata bisa membawa dampak baik ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan tim kolaborasi dari Universitas Exeter dan Universitas Teksas.

BACA JUGA:Waduh! Ternyata Ngupil Menyimpan Segudang Bahaya Bagi Kesehatan, Stop Sebelum Terlambat

Dikutip dari laman Hello Sehat oleh Kementerian Kesehatan RI, penelitian menemukan adanya Hidrogen sulfida yang ada dalam kentut dimana ini adalah sebuah komponen utama pada gas yang membuat kentut sehingga menghasilkan aroma yang tidak sedap.

Nah ternyata oh ternyata aroma gas yang tidak sedap bahkan mengeluarkan aroma yang sangat bau inilah yang bisa memberikan manfaat yang baik untuk tubuh.

Landasan adanya penelitian ini adalah karena teori yang menyatakan bahwa bagian sel penghasil energi pada tubuh yakni mitokondria tertulis bisa bekerja lebih baik dan mencegah dari kerusakan jika terpapar oleh gas ini.

Dengan kata lain, mencium aroma kentut dapat mencegah munculnya berbagai penyakit dan berpotensi baik untuk kesehatan.

BACA JUGA:By Obat Kimia! Ini 5 Minuman Herbal Alami yang Bisa Menghilangkan Radang Tenggorokan

Dr. Mark Wood berpendapat aroma bau pada kentut bisa dijadikan terapi untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena adanya hidrogen sulfida seperti risiko kanker, stroke, serangan jantung, arthritis, dan demensia.

Bahkan para peneliti menciptakan suatu senyawa bernama AP39 dimana merupakan senyawa yang dibentuk serupa dengan hidrogen sulfida. 

Selanjutnya senyawa AP39 ini dimasukkan ke dalam sel-sel yang ada di dalam pembuluh darah dimana penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hewan sebagai objek uji coba.

Dari hasil awal memperlihatkan langsung adanya sebanyak 80 persen sel mitokondria yang terekspos oleh senyawa AP39 bisa bertahan lebih lama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: