Terungkap! 57 Ton Emas Dibeberkan Soekarno Kepada Jurnalis AS, Akui Gaji Kecil dan Tak Punya Rumah

Terungkap! 57 Ton Emas Dibeberkan Soekarno Kepada Jurnalis AS, Akui Gaji Kecil dan Tak Punya Rumah

Presiden Soekarno bersama Presiden Amerika Serikat John F Kennedy di sekitar White House, 1961.--

SUMEKS.CO - Masih banyak orang percaya bila Ir Soekarno memiliki 57 ton emas yang tersimpan di Bank Swiss. Meski kebenaran masih sangat jauh dari kepastian. 

Namun, informasi harta Presiden RI pertama itu sebenarnya tidak benar. Sejarah mencatat, selama menjabat sebagai Presiden RI, Soekarno hidup dalam kesulitan. 

Bahkan, Soerkarno sendiri yang mengakui kondisinya kepada Cindy Adam, Jurnalis Amerika Serikat. Saat menjadi Presiden RI, Sang Proklamator itu hanya digaji US$ 220. Ia tidak memiliki tanah apalagi rumah. 

Bung Karno dalam wawancara dengan Cindy Adam juga mengakui dirinya pernah dibelikan piyama oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri. Duta besar itu kasihan melihat piyama yang dipakai Sang Presiden sudah sobek.

BACA JUGA:Ternyata Palestina Mengakui Kemerdekaan Indonesia 1944, Soekarno Baru Membacakan Proklamasi Setahun Kemudian 

Bung Karno mengakui bila dirinya hidup melarat meski menjadi seorang presiden. Ia mengakui meminjam-minjam barang dari ajudannya. 

Soerkarno juga pernah hendak dibelikan gedung oleh rakyat dengan cara pupuan. Namun, ia menolaknya, dengan alasan tidak ingin merepotkan. 

Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra, membenarkan pernyataan ayahnya itu. 

Dalam kolom opini di Media Indonesia yang diterbitkan 26 September 2020, Guntur menyebut jika Soekarno, sejak sebelum sampai jadi presiden, kantongnya selalu tipis.

Ia juga menyebut tak heran kalau ayahnya kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya Agoes Moesin Dasaad.

BACA JUGA:Inilah Perjalanan Presiden Soekarno dan Pemimpin Bangsa Sampai Gunung Menumbing

"Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini," kata Guntur.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor harta segunung Soekarno. 

Lewat tulisan Kuasa dan Negara (1983), Ong mematahkan cerita itu dan memberi fakta sejarah sesungguhnya. Salah satunya terkait cerita Soekarno mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: