Palembang Waspada! 20 Hari Kedepan Panas Ekstrem Tak Ada Hujan
Ilustrasi--dok : sumeks.co
Seperti pada kasus yang terjadi sekarang yakni kondisi kebakaran hutan di Sumatera selatan sampai saat ini masih berlangsung hingga menimbulkan kabut asap di Palembang.
“Informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi,” ujar Wandayantolis.
Dijelaskan Wandayantolis, kemarau dengan sifat yang lebih kering karena adanya El Nino merupakan salah satu faktor pemicu terjadi suhu ekstrim tersebut.
BACA JUGA:Keluarkan Edaran, Disdik Sumsel Minta Siswa Belajar Daring Jika Kabut Asap Makin Parah
Selain itu juga rendahnya uap air di udara akibat kemarau, menyebabkan radiasi langsung matahari yang sampai ke permukaan bumi menjadi lebih tinggi dari biasanya.
"Ketiadaan awan-awan juga menambah kuatnya radiasi matahari yang menembus permukaan tanah,” jelasnya.
Sebelumnya menurut Kepala BMKG, baru pada November, hujan akan turun dibeberapa wilayah. Namun belum terlalu signifikan, ada masa peralihan antara musim kemarau ke musim hujan.
‘’Terjadi secara moderat dan berlahan. Namun dampak fenomena akan terus terasa hingga Februari 2024,’’ kata dia.
BACA JUGA:Siswa di Palembang Mulai 2 Oktober 2023 Belajar Daring, Ratu Dewa : Ini Solusi Terbaik
Musim hujan dapat saja terjadi di beberapa kota, seiring berakhirnya musim kemarau. Menurut Dwikora, berangsur turunnya hujan di beberapa daerah karena Indonesia tertolong oleh hadirnya angin monsun dari arah Asia sudah masuk ini mulai November.
Namun Kepala BMGK meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap menghindari penyalaan api. Mengingat saat ini tidak melakukan aksi bakar saja, sesuatu dapat terbakar.
‘’Sengaja atau tidak sengaja hindari nyala api," katanya mengingatkan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: