Heboh Kontroversi Halal-Haram, Pewarna Karmin Disebut Bisa Merusak Ginjal dan Hati, Benarkah?
Bahaya pewarna karmin untuk kesehatan tubuh.--
SUMEKS.CO,- Pewarna Karmin dalam campuran bahan produk makanan atau minuman, akhir-akhir ini cukup menghebohkan publik usai lembaga Bahstul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Provinsi Jawa Timur menyatakan fatwa haram untuk dikonsumsi.
Terlepas daripada itu, ternyata pewarna Karmin atau sejenis serangga kutu yang sering ditemui pada daun kaktus ini punya efek negatif bagi kesehatan loh.
Dilansir dari laman brainly.co.id, Senin 2 Oktober 2023 pewarna Karmin yang bahasa ilmiahnya Cochineal memiliki efek negatif bagi organ tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus.
Dikatakan dalam artikel tersebut, dampak negatif dari pewarna Karmin yakni bisa menyebabkan penyakit ginjal dan hati.
Selain itu ada juga dampak lainnya, yakni sebagai pemicu alergi bagi orang yang alergi dengan pewarna Karmin.
Karena dari penelitiannya, pewarna Karmin yang biasanya diberi kode CI 75470 ternyata mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit seperti yang disebutkan sebelumnya.
Untuk diketahui, pewarna Karmin yang banyak ditemui di Peru, Sponyol dan Ghana ini merupakan serangga kutu daun (Dactylopius Coccus) dengan ordo Steenorrhyncha yang dibiakkan pada kaktus jenis Opuntia.
Penggunaan pewarna Karmin ini sudah digunakan sejak abad ke-15 yang berasal dari suku Aztec.
BACA JUGA:Pakai Karmin Warna Merah Makanan dan Minuman Lebih Natural
Beberapa daerah membayar pajak dalam bentuk pemanenan serangga Cochineal.
Setelah kedatangan orang Spanyol, pertanian skala besar dimulai di Meksiko, Peru, dan daerah sekitarnya. Pewarna ini diperdagangkan di seluruh dunia dari Amerika, Eropa, dan India.
Serangga Cochineal adalah makhluk kecil yang memakan daun jenis kaktus tertentu.
Meskipun kaktus dapat dipindahkan, Cochineal sangat rentan terhadap perbedaan iklim dan kelembaban, sehingga tidak terlalu produktif jika dipindahkan ke luar lingkungan alaminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: