Terbongkar! Kerajaan Sriwijaya Ternyata Simpan Ratusan Ton Emas di Provinsi Bekas Jajahan Inggris Ini

Terbongkar! Kerajaan Sriwijaya Ternyata Simpan Ratusan Ton Emas di Provinsi Bekas Jajahan Inggris Ini

Ilustrasi--

SUMEKS.CO - Informasi ini dipastikan mengejutkan banyak pihak. Keberadaan harta peninggalan Kerajaan Sriwijaya berupa emas, mulai diketahui keberadaannya. 

Kerajaan maritim terbesar di Nusantara itu menyimpan emas yang diperkirakan ratusan ton di wilayah Provinsi Bengkulu. Provinsi ini bekas jajahan Inggris

Diperkirakan emas yang tidak ternilai harganya itu berada di kawasan Bukit Kumbang, yang merupakan gugusan Bukit Barisan.

Bukit Kumbang secara administrasi masuk dalam wilayah Desa Ulak Bandung, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur, Bengkulu.

BACA JUGA:Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca, Hujan Buatan Segera Guyur Wilayah Sumsel

Hanya saja, keberadaan emas peninggalan kerajaan Budha itu belum dapat dideteksi keberadaannya. 

Meski warga sekitar yakin, kawan Bukit Kumbang menjadi lokasi penyimpanan emas Kerajaan Sriwijaya itu. 

Hasil penerawangan secara gaib, yang perna dilakukan masyarakat menjadi salah satu bukti bila Bukit Kumbang menjadi gudang emas Kerajaan Sriwijaya. 

Selain diyakini menyimpan harta karun emas peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Bukit Kumbang yang merupakan hulu Sungai Luas juga memiliki potensi pertambangan emas yang melimpah.

BACA JUGA:Stok Beras di Palembang Cukup Tapi Sayang Harga Tak Terkendali, Warga Disarankan Beli Beras SPHP Lebih Murah

Walaupun belum pernah dilakukan penelitian secara mendalam. Tapi beberapa waktu lalu masyarakat sekitar pernah melakukan pencarian biji emas di aliran Sungai Luas.

Masyarakat berhasil mendapatkan biji emas setelah mendulang material pasir dan lumpur dari dasar sungai luas.

Namun kegiatan ini dihentikan masyarakat, karena mereka belum mahir dalam menambang biji emas.

Sebab material yang didulang masyarakat di Sungai Luas itu berasal dari humus tanah di kawasan Bukit Kumbang yang tergerus erosi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: