Tiktoker Ini Prediksi China Bakal Hancur, Bikin Negara Lain Ketar Ketir Termasuk Indonesia, Benarkah?

Tiktoker Ini Prediksi China Bakal Hancur, Bikin Negara Lain Ketar Ketir Termasuk Indonesia, Benarkah?

Tiktoker Adi Nugraha bongkar jika era industri negeri Tiongkok sebentar lagi akan segera berakhir.--

SUMEKS.CO - Tiktokers Adi Nugraha dengan nama akun @addiengr, memprediksi bahwa era industri negeri Tiongkok sebentar lagi akan segera berakhir, nah loh kok bisa?.

"Hal ini dikabarkan oleh beberapa kanal berita ekonomi salah satunya oleh China Observer," ungkap Tiktokers Adi Nugraha dalam video yang diunggah pada Ahad 1 Oktober 2023.

Adapun gambaran dari China Observer, kata Adi bahwa sejak awal tahun 2023 hingga September 2023 telah terjadi penutupan pabrik-pabrik manufaktur di sebagian besar wilayah China.

Terutama, lanjut Adi Nugraha penutupan pabrik manufaktur itu terjadi di provinsi Dongguan, Guangzhou, Shenzen sampai Guangdong.

BACA JUGA:Warganet Berang! Diduga Bendera Merah Putih Dilarang Berkibar Oleh Perusaahan Cina di Morowali

Penutupan pabrik-pabrik ini, Adi Nugraha menerangkan telah menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan, karena mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Kata Adi Nugraha, hal tersebut dibuktikan dengan viralnya salah satu video yang menggambarkan salah satu situasi pabrik yang kosong melompong, tidak ada karyawannya.

"Sepinya pabrik ini karena tidak ada lagi order ke pabrik tersebut untuk mengerjakan produk-produk, dilain sisi pemilik pabrik tetap harus membayar sewa lahan untuk pabriknya," ujar Adi Nugraha.

Sehingga, kata Adi Nugraha secara terpaksa pemilik pabrik harus mem-PHK ratusan ribu karyawannya dan juga terpaksa menjual aset-aset mesin pabrik menjadi tidak berharga atau scrap.

BACA JUGA:Terbongkar! Kekuatan Militer Indonesia Ungguli Australia dan Israel, Cina Berpikir Ganggu Indonesia

Menurut Adi Nugraha, penutupan pabrik-pabrik di China secara berantai ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertama yaitu drastisnya penurunan permintaan barang atau produk dari Amerika Serikat.

"Karena, Amerika Serikat sebagai negara terbesar pengimport barang dari negara China yang berada di supermarket besar seperti Walmart, Amazon," kata Adi Nugraha.

Selain itu, Dell Computer bakal mulai menghentikan memproduksi chip di China pada tahun 2024 mendatang, dengan merelokasikan pabriknya ke Meksiko dan India.

Lalu, lanjut Adi Nugraha alasan kedua hengkangnya investor asing dari China adalah karena China menerapkan WeChat Payment System, yang membuat investor tidak nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: