Penggemar UAS Diamankan Polisi Usai Sebarkan Berita Hoaks Terkait Kerusuhan Rempang

Penggemar UAS Diamankan Polisi Usai Sebarkan Berita Hoaks Terkait Kerusuhan Rempang

Dua penggermar UAS diamankan polisi usai menyebarkan berita hoaks terkait kerusuhan pulau Rempang Batam.--

SUMEKS.CO - Kerusuhan di Pulau Rempang, Batam, yang terjadi beberapa waktu lalu turut menyeret nama pendakwah kondang Indonesia, Ustad Abdul Somad atau UAS. 

Betapa tidak, menurut informasi yang beredar luas di media sosial, UAS turut diperiksa oleh Kepolisian Daerah Kepulauan Riau, lantaran membantu warga Rempang yang membuat kerusuhan. 

Belakangan, informasi tersebut hanyalah berita hoaks ataupun berita bohong. Karena, berita tersebut merupakan hasil rekayasa yang dilakukan penggemar UAS

Hal itu terbukti setelah diamankannya dua orang laki-laki berinisial IS (52) dan BM (39) oleh Subdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau, baru-baru ini. 

BACA JUGA:Minta Pengacara Asli Melayu Bantu Warga yang Ditahan Saat Demo Pulau Rempang, UAS Malah Kena Skakmat Gus Mar

Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Riau, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, kedua laki-laki tersebut ditangkap polisi karena menyebar hoaks tentang pemeriksaan UAS.

Dari dua pelaku yang menyebarkan berita bohong terkait UAS tersebut, ternyata salah satunya adalah pegawai honor di salah satu BUMN di Batam, Kepulauan Riau. 

"BM bekerja sebagai karyawan swasta dan yang satu lagi IS adalah pegawai honorer di Batam," ungkap Pandra, dikutip SUMEKS.CO dari berbagai sumber, Sabtu, 30 September 2023.

Penangkapan kedua pelaku ini, mulanya berawal dari patroli cyber yang dilakukan oleh Subdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau. Dan polisi menemukan akun Facebook dan TikTok kedua pelaku.

BACA JUGA:Konflik PSN Pulau Rempang Belum Kelar, Giliran Warga Nagari Air Bangis Sumbar Cemas Bakal Bernasib Sama

"Dua akun ini menyebarkan berita palsu melalui platform Facebook dan TikTok," terangnya. 

Selain itu, kedua akun ini juga menyebarkan informasi yang mengandung ujaran kebencian berdasarkan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). 

"Kemudian, polisi mengamankan keduanya di kediaman mereka masing-masing," katanya. 

Kepada polisi, kedua pelaku mengaku, bahwa aksi ini mereka lakukan lantaran tersulut emosi setelah mendapatkan informasi dan kabar tidak benar atas pemeriksaan UAS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: