WASWAS! Jumlah Asap Di Sumatera Meningkat, Singapura dan Australia Berikan Warning

WASWAS! Jumlah Asap Di Sumatera Meningkat, Singapura dan Australia Berikan Warning

Kepala BNPB Letjen Suharyanto dan Gubernur Sumsel Herman Deru memberikan keterangan pers usai rapat penanganan karhutla di Griya Agung, Selasa, 12 September 2023. --

SUMEKS.CO - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia telah menjadi masalah yang mempengaruhi negara-negara tetangga seperti Singapura dan Australia selama beberapa tahun terakhir.

Karhutla seringkali mengakibatkan kabut asap yang meluas, yang dapat berdampak buruk pada kualitas udara dan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. 

Termasuk juga wilayah dari Sumatera Selatan (Sumsel), hal ini diungkap Kepala BNPB Letnan TNI Suharyanto.

Menyebarnya asap diwilayah Singapura dan Australia, pihak pemerintah langsung memberikan warning kepada Indonesia.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Targetkan seluruh Lapas di Sumsel Terapkan Transaksi Non Tunai

"Singapura dan Australia sekarang sudah mulai waswas, peningkatan jumlah asap di Sumatera, mereka langsung memberikan warning," kata Suharyanto dalam rapat di Griya Agung, Selasa 12 September 2023.

Oleh karena itu, penanganan karhutla makin diintensifkan, mengingat intensitas dan luasan lahan yang terbakar semakin luas.

"Kita harap jangan sampai bencana karhutla pada tahun 2015 terulang kembali, sebelum asap menyeberang ke Singapura, kita harus sepakat hal ini tidak terjadi," katanya.

Di Indonesia ada 6 Provinsi yang jadi fokus penanganan karhutla, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi, Riau dan Sumsel.

BACA JUGA:5 Tanaman Bunga Cantik Pengusir Nyamuk yang Bisa Ditanam di Rumah

"Sumsel lebih difokuskan lagi, 2 heli water bombing akan dikirim ke Sumsel dari Riau dan Kalbar," tambahnya.

Tak hanya itu, di langit sumsel akan dicoba dilakukan hujan buatan atau Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

“Kita akan maksimalkan pemadaman dengan melakukan TMC , turun hujan pada wilayah yang lahannya terbakar seperti di OKI,” beber Suharyanto.

Ia mengungkapkan, sepanjang Agustus 2023 terjadi peningkatan titik asap yang signifikan. Total 3.286 titik api di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: