YA ALLAH! Masih Ada 1 Desa Tertinggal di Tulung Selapan Kabupaten OKI Hasil IDM

YA ALLAH! Masih Ada 1 Desa Tertinggal di Tulung Selapan Kabupaten OKI Hasil IDM

Kepala Bidang Peningkatan Sarana Prasarana, Penanggulangan Kemiskinan dan Evaluasi Perkembangan Desa pada DPMD OKI, M Davies. -Niskiah/Sumeks.co-

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat luas, terdiri dari 18 Kecamatan dengan jumlah 341 Desa yang tersebar.

Ratusan jumlah Desa tersebut, dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu desa tertinggal, berkembang, maju dan mandiri.

Ternyata, dari hasil survey Indeks Desa Membangun (IDM), ternyata ada 1 Desa yang masuk kategori tertinggal di Kecamatan Tulung Selapan.

Dimana, memang di Kecamatan Tulung Selapan banyak yang masuk kategori tertinggal. 

BACA JUGA:Dosen UBD Palembang Prof Leon A Abdillah Ikuti International Visiting Scholar di University Malaysia

"Desa tertinggal di OKI terdapat di Kecamatan Tulung Selapan semua. Pada tahun 2020 ada 10 desa, tahun 2021 ada 6 desa, tahun 2022 ada 5 desa, dan di tahun 2023 ini bersisa 1 desa lagi,” ungkap Kepala Bidang Peningkatan Sarana Prasarana, Penanggulangan Kemiskinan dan Evaluasi Perkembangan Desa pada DPMD OKI, M Davies. 

Dia menjelaskan, untuk 1 Desa tertinggal yang dimaksud adalah Desa Simpang Tiga Makmur. Dimana letak geografisnya jauh. 

"Kalau untuk letak geografis, di Tulung Selapan banyak desa yang masuk kategori desa tertinggal. Tapi kini hanya ada 1 desa lagi yaitu Simpang Tiga Makmur,” ujarnya, Rabu 30 Agustus 2023.

Dikatakannya, untuk Desa Simpang Tiga Makmur penduduknya berjumlah 3.240 jiwa dengan luas wilayah 19.000 ha.

BACA JUGA:SOLID, Pangdam II/Sriwijaya yang Baru Silaturahmi dengan Kapolda Sumsel

Jadi jika dilihat dari hasil pengukuran IDM, ketahanan ekonomi dan sosial di desa tersebut masih kurang.

Tetapi untuk lingkungan sudah standar nilainya. Desa ini memang lumayan jauh dari kota Kayuagung. 

“Jadi dalam pengkategorian desa, baik tertinggal, berkembang, maju dan mandiri itu atas dasar hasil pengukuran melalui survey IDM. Dan dilihat dari ketahanan ekonomi, sosial dan lingkungan desa,” terangnya. 

Lanjutnya, dalam penilaian tiga sektor ketahanan itu kemudian dikalkulasikan, hasilnya kemudian jadi acuan masuk kategori mana desa dimaksud. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: