Petani Ataran Matang Basung Bangun Jalan Secara Swadaya
KEBUN SAYUR : Suasana aktivitas petani di Ataran Matang Basung Desa Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah.--
MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Lambannya perhatian pemerintah pembangunan infrastruktur sebagai akses petani mengeluarkan hasil bumi.
Masyarakat Desa Gunung Agung, Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT) membangun jalan secara swadaya.
Karena keterbatasan biaya, petani di ataran Matang Basung Desa Gunung Agung meminta Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk membangun jalan usaha tani.
Diketahui ataran tersebut mengahasilkan berbagai jenis tanaman holtikultura seperti tomat, bawang, sawi, kentang, kacang dan lainnya.
BACA JUGA:Polisi Bubarkan Acara HUT Kemerdekaan Pakai Musik Remix yang Digelar hingga Nyaris Subuh
Ataran Matang Basung ini terdiri dari kurang lebih 25 bidang kebun dengan kebutuhan askes penunjang jalan sepanjang 1 Kilometer.
“Masyarakat petani di ataran tersebut telah melakukan pembangunan jalan secara swadaya sepanjang kurang lebih swadaya 100 meter. Dibutuhkan sekitar 900 meter lagi untuk membuat aktivitas di kawasan pertanian tersebut maksimal,” ujar Evra Jaya saat disambangi awak media di kebun sayur miliknya, Minggu 20 Agustus 2023.
Dikatakannya, sebagai daerah yang menyandang kawasan agropolitan tentu menjadi hal yang sangat miris ketika masyarakat atau petani membangun jalan masih dengan cara swadaya.
“Pemerintah dalam hal ini dinas terkait diharapkan memberikan dukungan maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan petani, sehingga petani lebih mandiri dengan ekonomi yang berkecukupan,” terangnya.
BACA JUGA:Kembangkan Varietas Ubi Cilembu, Butuh Pertahian Pemerintah Dalam Pemasaran
Kurang lebih 10 tahun fokus di dunia pertanian, Evra bersama petani lainnya telah merasakan banyak suka duka dalam mewujudkan mimpi menjadi petani yang mandiri dan sukses.
Salah satunya, kata dia, mengenai fasilitas penunjang yaitu jalan yang layak menuju ke area perkebunan.
Karena sulitnya akses jalan masyarakat mengalami banyak kejadian seperti kendaraan terguling, masuk parit dan yang lainnya.
“Mau tidak mau masyarakat berupaya membangun dengan cara swadaya, tentunya membangun dengan cara swadaya tidak bisa langsung jadi karena kekuatan dana tidak sebanding dengan apa yang bisa diupayakan pemerintah,” keluhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: