Kurir Sabu 9 Kg Asal Palembang Ngaku Dikendalakikan Napi Nusakambangan, Begini Tanggapan Kalapas

Kurir Sabu 9 Kg Asal Palembang Ngaku Dikendalakikan Napi Nusakambangan, Begini Tanggapan Kalapas

Kalapas Kelas I Batu Nusakambangan dan Koordinator Cilacap Mardi Santoso, angkat bicara terkait pengakuan tersangka Erlangga kurir narkoba jenis sabu-sabu yang mengaku dikendalikan oleh napi. Foto: dokumen/sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kalapas Kelas I Batu Nusakambangan dan Koordinator Cilacap Mardi Santoso, angkat bicara terkait pengakuan tersangka Muhammad Erlangga Fitriansyah (28), kurir narkoba jenis sabu-sabu yang mengaku dikendalikan oleh salah seorang warga binaan.

Diketahui tersangka Erlangga, mengaku merupakan kaki tangan bandar Lapas Nusa Kambangan yang kedapatan menyimpan sabu-sabu sebanyak 9,540 kilogram di Palembang.

"Saya kaget mendapatkan pemberitaan itu sehingga kita melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian di Palembang mengenai hal itu," kata Mardi Santoso kepada SUMEKS.CO melalui telpon selulernya, Rabu 16 Agustus 2023. 

Mardi Santoso mengatakan, bahwa sejak dicanangkannya Permen Nomor 35 tahun 2018, Nusakambangan salah satu barometer perlakuan dan keamanan.

BACA JUGA:Kurir 9 Kg Sabu Dikendalikan dari Lapas Nusa Kambangan, Jaringan Aceh dan Akan Diedarkan di Palembang

"Ada tiga kategori tertentu di Lapas Nusakambangan, yakni super maximum security seperti Lapas High Risk Karang Anyar, Lapas High Risk Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan dan Lapas kita," ujar Mardi Santoso.

Lanjut Mardi Santoso, sedangkan dua Lapas masuk kategori maximum security ialah Lapas narkotika Nusakambangan dan Lapas Besi. 

"Di Lapas kita menjadi barometer penghuni dengan narapidana yang memiliki resiko tinggi," ungkap Mardi Santoso. 

Masih dikatakan Mardi Santoso, di sini dirinya menerapkan pemonitoran menggunakan CCTV, blok sel juga melakukan pemantauan melalui CCTV selama 24 jam untuk setiap napi. "Mereka keluar hanya saat konseling," jelas Mardi Santoso. 

BACA JUGA:9 Kilogram Sabu dari Kurir Palembang Diduga Dikendalikan Napi Nusa Kambangan

Selain penjagaan dan pengawasan super ketat Mardi Santoso menerangkan, Lapas Kelas 1 Batu yang diperuntukan bagi narapidana high risk narkoba. 

Juga melengkapi Lapas ini dengan peralatan canggih dan berteknologi tinggi.

Termasuk peraturan saat besuk juga sangat ketat, napi tidak bisa bertemu atau bertatapan langsung dengan tamu. 

"Antara napi dan tamu kita batasi kaca antipecah atau sejenis fiber dan berkomunikasi melalui iPhone. iPhone merekam, sehingga pembicaraan mereka dapat kita ketahui. Penjenguk juga kita batasi, hanya keluarga inti," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: