KEREN! Sinar Dempo Dinobatkan Bus dengan Pengabdian Seumur Hidup

KEREN! Sinar Dempo Dinobatkan Bus dengan Pengabdian Seumur Hidup

Sinar Dempo dinobatkan sebagai bus dengan pengabdian seumur hidup, oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. --

SUMEKS.CO - Keren memang, Sinar Dempo dinobatkan sebagai bus dengan pengabdian seumur hidup, oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 

Penganugerahan Lifetime Achievement atau prestasi seumur hidup itu diberikan kepada Sinar Dempo tahun 2011 dan 2015 lalu. Sinar Dempo telah berjasa besar terhadap angkutan penumpang di Indonesia, sejak tahun 1974.

Prestasi ini tidak menghalangi, meski Pagaralam, Sumatera Selatan, sebagai asal Sinar Dempo. Atas penghargaan itu tentu saja jasa Sinar di tingkat Indonesia. 

Bahkan, bus asal Pagaralam ini merupakan satu-satunya bus di Sumatera Bagian Selatan yang tergabung dalam konsorsium perusahaan bus AKAP yang dinamakan Satu Nusa Transport atau Sanutra.

BACA JUGA:Perusahaan Karoseri Adiputro Pamerkan 9 Bus Anyar di GIIAS 2023, Jetbus 5 Paling Curi Perhatian

Sanutra Sinar Dempo, itulah bus kebanggaan warga Sumatera Selatan, khususnya Pagaralam. Nama bus diambil dari nama gunung yang berdiri di Pagaralam, dan gunung tertinggi di Sumatera Selatan, yakni dengan Gunung Dempo. 

Lantas bagaimana sejarah panjang bus yang awalnya hanya memiliki 1 unit armada, dan hanya melayani rute antar kecamatan?


Sinar Dempo dinobatkan sebagai bus dengan pengabdian seumur hidup, oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. --

Dilansir dari situs sinardempo.com, tahun 1974 H Sidik mulai merintis usaha transportasi darat, dengan modal 1 unit Chevrolet. 

Tentu saja dengan satu unit mobil tersebut, H Sidik pun hanya melayani rute-rute pendek, yakni Pagaralam-Muara Gelumpai dan Pagaralam Muara Payang, atau rute antar kecamatan.

BACA JUGA:Fasiltas Canggih, Nikmati Perjalanan Palembang-Padang dan Palembang - Bandung Dengan PO Bus Epa Star

Saat itu Chevrolet andalan H Sidik mangkal di depan terminal depan Pasar Dempo. Ternyata keberadaan angkutan H Sidik ini disambut positif masyarakat Pagaralam, yang saat itu masih masuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Lahat. 

H Sidik pun menambah armada meski masih tetap melayani rute-rute pendek. 

Tahun 1978, menjadi tonggak bersejarah bagi transportasi darat Kota Pagaralam. H Sidik memutuskan membangun trayek pertama Sinar Dempo, dengan jurusan Pagaralam-Lahat dan Pagaralam-Lubuklinggau. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: