Atasi Stunting dengan Inovasi Komering dan Kimerogan

Atasi Stunting dengan Inovasi Komering dan Kimerogan

PLN UPDK Keramasan memberikan bantuan Coorporate Social Responsibility kepada Puskesmas Kertapati.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Dalam menurunkan angka stunting di kota Palembang berbagai upaya dari semua pihak bekerjasama untuk menurunkan bahkan menghilangkan stunting.

Berkaitan dengan hal tersebut Puskesmas Kertapati Palembang yang berada di Jalan Abi Kusno, Kertapati, Palembang membuat satu terobosan berupa Inovasi Komering dan Kimerogan. 

Inovasi Komering (Kelompok Edukasi dan Intervensi Balita Stunting), inovasi ini mengumpulkan dan mendata para balita yang mengalami stunting, kemudian Puskesmas Kertapati melakukan edukasi,  pembinaan, intervesi terhadap Balita Stunting serta pemberian asupan bergizi secara berkala selama tiga bulan.  

Selama masa intervensi, balita stunting diberikan obat cacing, diukur berat dan tinggi badan serta di adakan evaluasi kepada orangtua bayi tentang pengetahuan cara mengatasi  stunting pada balitanya. 

BACA JUGA:Porcam 2 Tingkat Kabupaten Ogan Ilir Resmi Bergulir, Wabup Harapkan Muncul Atlet Muda Berprestasi

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kertapati, dr Yetty Armagustini menyampaikan, disamping Inovasi Komering kita juga memiliki inovasi Kimerogan (Kawal Ibu Hamil Resiko Gizi Kurang dan Anemia), dimana inovasi ini juga terkait pencegahan stunting yang dimulai dari Ibu Hamil dan calon bayinya masih di dalam kandungan.

"Jadi kami terus memantau dan mengedukasi bagaimana ibu hamil ini dapat menjaga kandunganya serta kami memberikan suplemen dan obat tambah darah untuk yang menderita anemia," terangnya. 

Atas Inovasi Komering dan Kimerogan yang telah dibuat Puskesmas Kertapati, PLN UPDK Keramasan memberikan bantuan Coorporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 46 Juta yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Fenty Aprina di Kampung Terpadu Keramasan Kertapati Palembang.

Kadinkes mengatakan, dana ini khusus untuk mengatasi stunting yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kertapati Palembang.

"Karena diwilayah ini terdapat 30 orang balita stunting dan 60 ibu hamil yang beresiko gizi kurang dan anemia," tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: