Berusia 41 Tahun, Ini Sejarah Pembangunan Jembatan Geradak Keramasan Kertapati

Berusia 41 Tahun, Ini Sejarah Pembangunan Jembatan Geradak Keramasan Kertapati

Salah satu warga saat melintas di atas Jembatan Geradak.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Jembatan Bailey atau yang lebih dikenal masyarakat setempat Jembatan Geradak, merupakan akses penghubung antara warga Kelurahan Keramasan ke Kelurahan Kemang Agung atau sebaliknya.

Sejak tahun 1980, Jembatan Geradak mulai dibangun oleh PT Hutama Karya dan diresmikan pada tahun 1982 oleh Walikota Palembang  Drs HA Dahlan.

Jembatan Geradak sendiri dibangun dengan menggunakan kontruksi baja berlantaikan kayu. Untuk kayunya sendiri menggunakan kayu jenis Unglen.

Jembatan ini melintasi sungai keramasan dengan panjang jembatan 150 meter dan lebar 3,75 meter. Untuk kekuatan jembatan Geradak ini mampu di lalui truk dengan berat maksimal 5 ton.

BACA JUGA:Diserang OTD Saat Berjaga di Pos, Satpam Perumahan Alami Luka Parah, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Sejak tahun 1982 jembatan Geradak ini sudah dua kali di renovasi, awal renovasi pada tahun 2000 dan terakhir direnovasi pada tahun 2020.

Namun, yang direnovasi hanya penggantian kayu lantai jembatan saja.

Masyarakat sekitar sudah pernah mengusulkan kepada Pemkot Palembang agar lantai jembatan Geradak Keramasan Kertapati ini di ganti dengan plat baja.

Dikarenakan lantai jembatan kayu menimbulkan bunyi Gradak-gredek bila kendaraan melintas,  jadi inilah alasan warga sering menyebutnya Jembatan Geradak.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Gelar Bakti Sosial Pengentasan Stunting

Sementara itu, Aliani warga yang tinggal disamping jembatan sejak tahun 1972 ini mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota Palembang yang telah membangun jembatan Geradak ini.

"Usai dibangunnya jembatan ini, masyarakat Keramasan tidak perlu lagi berperahu atau naik ketek untuk menyeberangi Sungai Keramasan, jadi jembatan ini menghubungkan Kelurahan Kemang Agung dan Kelurahan Keramasan Kertapati Palembang," terangnya. 

Jembatan Geradak ini sering dijadikan jalan alternatif bagi masyarakat yang terjebak kemacetan di jalan Kimerogan atau jalan Yusuf Singadekane.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: