Panji Gumilang Ingin Bersaudara dengan Israel, Akan Kunjungi Tel Aviv

Panji Gumilang Ingin Bersaudara dengan Israel, Akan Kunjungi Tel Aviv

Panji Gumilang mengklaim seluruh jajaran Pondok Pesantren Al Zaytun berkeinginan membuka hubungan persaudaraan dengan Israel.--

BACA JUGA:Panji Gumilang Tak Izinkan MUI Injakkan Kaki ke Al Zaytun: Saya Suruh Keluar, Karena Sudah Mengharamkan 

Kemudian BIN melakukan penyelidikan, dengan membentuk tim, dengan unsur Kementerian Agama dan MUI, termasuk Polri. Yang memimpin tim dari Kementerian Agama. 

"Hasilnya, secara ideologi, tidak ada NII. Jadi tidak bernapaskan NII. Ini justru wawasannya kebangsaan. Disitu ada gedung pembelajaran Soeharto, Soekarno, Bung Hatta," kata Hendropriyono, yang merupakan Kepala BIN pertama. 

Saat peletakan batu pertama, Hendropriyono mewakili Megawati untuk gedung Soekarno. Secara ideologis, kata Hendropriyono, Al Zaytun tidak ada penyimpangan. 

Hendropriyono beralasan, pihaknya hanya menyelidiki ideologi politik saja. Hasilnya tidak ada penyimpangan.

BACA JUGA:2 Alumni Ponpes Al Zaytun Ini Antitesis Panji Gumilang, Mentahkan Semua Fatwa Nyeleneh Diajarkan Sejak Lama

"Tidak ada apa-apa. Mereka tetap ngerti, pancasila ngerti. Semua ngerti. Jadi buat saya tugas saya selesai," katanya. 

Menurut Hendropriyono, tuduhan Panji Gumilang itu NII. Sehingga Al Zaytun juga dianggap NII. Sehingga dirinya bela mati-matian. 

Hendropriyono pun mengingatkan, jangan intelejen selalu dibilang tukang rekayasa. 

"Laporan kepada presiden, mulai dari Kapolri, BIN, Panglima TNI, Menteri Agama dan Mendagri, menyampaikan laporan, tidak ada tanda-tanda ada indikasi penyimpangan ideologi," kata Hendropriyono. 

BACA JUGA:Babak Baru Kontroversi Panji Gumilang, Dilaporkan ke Bareskrim Polri Gegara Dugaan Penistaan Agama

Hendropriyono mengaku, dua kali datang ke Al Zaytun. Pertama dirinya mewakili Megawati peletakan batu pertama gedung Soekarno. 

"Kedua, Panji Gumilang mengundang Hendropriyono dalam pernikahan anaknya di Al Zaytun. Banyak juga pejabat datang," ungkap Hendropriyono. 

Meski pernyataan Hendropriyono ini bertolak belakang dengan pengakuan Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, Imam Suprianto dalam program salah satu televisi swasta nasional. 

Imam pun blak-blakan menyebut "Pak Kumis" sebagai pemilik Al Zaytun. Bahkan, selama berpuluh-puluh tahun tidak tersentuh segala persoalan di Al Zaytun, lantaran sosok Pak Kumis itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: