Syekh Subakir, Ulama Iran yang Mampu Imbangi Kesaktian Ki Semar

Syekh Subakir, Ulama Iran yang Mampu Imbangi Kesaktian Ki Semar

Syekh Subakir adalah sosok ulama yang mampu mengimbangi Ki Semar.--

Syekh Subakir, Ulama Iran yang Mampu Ngimbangi Kesaktian Ki Semar

SUMEKS.CO - Sebelum zaman Wali Songo, penyebaran agama Islam di tanah Jawa dilakukan oleh sosok bernama Syekh Subakir.

Dia merupakan seorang ulama dari Persia atau Iran, yang diutus Sultan Maulana I dari Kekaisaran Ottoman di Turki, tepatnya tahun 1404 masehi. 

Tugasnya Subakir adalah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat di tanah Jawa, yang kala itu masih menganut ajaran Hindu dan Budha.

BACA JUGA:Bertarung 40 Hari 40 Malam Melawan Raja Jin, Akhirnya Syekh Subakir Berhasil Membebaskan Tanah Jawa

Pada masanya Syekh Subakir sangat dikenal luas oleh masyarakat di tanah Jawa, karena kesaktiannya. 

Dia bisa mengusir makhluk gaib dari setiap pelosok tanah Jawa.

Ternyata sebelum Syekh Subakir diutus untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, sebelumnya telah banyak ulama-ulama yang diutus menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.

Namun saat itu masyarakat Jawa masih sangat kuat akan kepercayaan mereka, yaitu menyembah benda-benda dan arwah leluhur serta aliran kepercayaan lainnya. Para ulama harus kembali dari tugasnya, hanya mampu mengislamkan beberapa orang saja. 

BACA JUGA:Wali Allah Syekh Subakir, Kesaktiannya Membuat Bangsa Jin di Tanah Jawa Segan

Ditambah lagi gangguan makhluk gaib yang amat kuat di tanah Jawa. Membuat pendakwah kewalahan.

Setibanya Syekh Subakir di Pulau Jawa, ia langsung menuju Gunung Tidar, yang diyakini sebagai titik pusat dari tanah Jawa. 

Di puncak gunung itulah Syekh Subakir memasang tumbal, berupa batu hitam yang dikenal dengan nama Aji Kalacakra. Batu tersebut berfungsi untuk menetralisir daya magis negatif dari bangsa jin.

Akibat kesaktian Syekh Subakir, para lelembut terpaksa menyingkir ke Laut Selatan. Ketenangan Ki Semar Badranaya (ada yang meyakini Ki Semar Badranaya merupakan raja demit di tanah Jawa) terganggu dari pertapaannya selama ribuan tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: