TERNYATA! Si Pahit Lidah Tokoh Legenda Sumatera Selatan yang Punya Kekuatan Diluar Nalar, Rubah Padi Jadi Emas
Cerita Legenda Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat yang sudah tersebar di seluruh nusantara.--
TERNYATA! Si Pahit Lidah Tokoh Legenda Sumatera Selatan yang Punya Kekuatan Diluar Nalar, Rubah Padi Jadi Emas
SUMEKS.CO - Pangeran Serunting atau Si Pahit Lidah, tokoh legenda dari Sumatera Selatan (Sumsel) yang memiliki kekuatan sakti mandraguna. Bahkan, ucapannya bisa menjadi kutukan yang sangat mengerikan.
Cerita tentang Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat sudah dikenal luas masyarakat nusantara. Pria yang memiliki nama Serunting ini mendapat julukan Si Pahit Lidah, lantaran setiap ucapan yang dilontarkannya pasti terkabul.
Dilansir dari beberapa sumber, Si Pahit Lidah merupakan seorang pangeran berasal dari tanah Jawa. Kemudian, mengembara ke Sumatera Selatan.
Saat mengembara, Si Pahit Lidah menemukan seorang gadis bernama Siti atau kini disebut masyarakat sekitar dengam Puyang Putri, berasal dari Desa Sawah, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang.
Setelah mengenal satu sama lain, keduanya pun menjalin hubungan asmara lalu akhirnya memutuskan untuk melangsungkan pernikahan.
Puyang Putri kala itu tinggal bersama adiknya yang bernama Aria Tebing. Setelah menikah, dua bersaudara itu pun berpisah rumah. Sebelum pindah rumah, Puyang Putri membagikan kebun kepada adiknya Aria Tebing.
Kebun yang sebelumnya dirawat Puyang Putri dan Aria Tebing, lalu dipisah menjadi dua bagian. Masing-masing kebun memiliki batas dengan satu batang kayu besar.
Asal mula kesaktian Si Pahit Lidah karena perkelahiannya dengan adik ipar Aria Tebing. Perkelahian diawali perkara Kayu Cendana Emas yang tumbuh di ladang miliknya.
Dalam perkelahian itu, Si Pahit Lidah berhasil ditaklukkan Aria Tebing. Kekalahannya itu dikarenakan kelemahan Si Pahit Lidah diketahui Aria Tebing. Sehingga, dengan kelemahannya itu, Aria Tebing dengan mudah mengalahkan Si Pahit Lidah.
Usai kalah dalam perkelahian tersebut, Si Pahit Lidah kemudian kembali mengasah ilmunya dengan melakukan pertapaan selama dua tahun di Gunung Siguntang.
Dalam pertapaannya itu, Si Pahit Lidah bertemu Sang Hyang Mahameru. Lalu, karena malu atas kekalahan yang diterimanya, Si Pahit Lidah lantas meminta kesaktian kepada Sang Hyang Mahameru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: