Legenda Bukit Batu dan Si Pahit Lidah di Pangkalan Lampam OKI, Sering Dijadikan Tempat Ritual Bertapa

Legenda Bukit Batu dan Si Pahit Lidah di Pangkalan Lampam OKI, Sering Dijadikan Tempat Ritual Bertapa

Bukit Batu di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam OKI.-Foto: dokumen/sumeks.co-

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang sangat luas terdiri dari 18 Kecamatan, memiliki destinasi wisata arkeologi dengan legenda yang memukau. Yakni kisah kutukan Si Pahit Lidah, kesaktian mampu menyumpah apa pun menjadi batu, termasuk manusia.

legenda tentang kesaktian Si Pahit Lidah tetap tumbuh di masyarakat di Sumatera Selatan hingga saat ini. Salah satu bagian dari legenda itu yakni objek wisata Bukit Batu atau Batu Gajah di Desa Bukit Batu, Kecamatan Pangkalan Lampam Kabupaten OKI.

Kepala Desa Bukit Batu, Syomsen menceritakan, keberadaan batu-batu besar atau batu gajah di desa, sangat sering dikunjungi oleh masyarakat banyak. Terkadang bukan hanya orang Sumatera Selatan (Sumsel), tetapi orang dari Pulau Jawa.

"Orang yang berkunjung ke Bukit Batu selalu ada saja setiap harinya tetapi tidak ramai. Hanya orang-orang tertentu saja yakni dengan tujuan untuk bertapa. Tapi ada juga yang berkunjung ingin mengetahui saja," terang Kades, kepada SUMEKS.CO, Sabtu 3 Desember 2022.

BACA JUGA:Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Stadion Terbesar Ketiga di Indonesia

Menurut dia, Bukit Batu ini merupakan artefak hasil dari kebudayaan Dataran Tinggi Bukit Barisan Pasemah yang tumbuh sekitar 2.000 tahun sebelum masehi dan terjaga hingga saat ini.

Dia menjelaskan, wisata Bukit Batu ini kebanyakan yang mengunjunginya adalah orang dari luar. Seperti orang dari Jawa pasti melakukan ritual bertapa. Untuk ramainya oleh pengunjung adalah saat Hari Raya Idul Fitri. Karena di desa ramai oleh para perantau yang pulang kampung dan berkunjung ke Bukit Batu.

"Batu-batu yang ada ini bukan hanya satu atau dua tetapi banyak dengan ukuran yang sangat besar. Kalau untuk orang yang bertapa ada tempat khusus dekat batu itu," katanya.

BACA JUGA:Mulai dari Pantai hingga Gunung, Ini Rekomendasi Tempat Wisata di Bengkulu

Masih kata Kades, untuk menuju lokasi wisata Bukit Batu ini dari Kota Kayuagung dengan menempuh perjalanan selama 3 jam menggunakan kendaraan mobil. Kalau dari Kota Palembang langsung perjalanan darat ditempuh selama 2,5 jam saja. Tetapi saat ini kondisi jalan rusak karena sedang musim penghujan.

Pengunjung ke wisata Bukit Batu tidak dipungut biaya, hanya saja disiapkan kotak bilamana ada pengunjung memberikan secara sukarela. Kalau Hari Raya Lebaran yang ramai pengunjung barulah ada pedagang yang berjualan makanan.

Adapun batu-batu besar yang ada di Bukit Batu ini seperti gajah, lesung, pengantin, payung, dan lainnya. Biasanya pengunjung yang datang bisa ditemani juru kunci, penjaga taman Bukit Batu.

Ditambahkan Kades, bagi pengunjung ingin beristirahat sejenak ada bangunan Serunting Sakti dengan ukuran 3 x 8 meter yang berdinding setengah dinding batu berlantaikan keramik dan beratapkan seng.

Bangunan ini, dibangun oleh warga desa yang membayar niatnya untuk menegakan tempat untuk Serunting Sakti, karena hajatnya terkabulkan ketika berminta dan berdoa di sekitar tempat persinggahan Serunting Sakti. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: