Disbunnak OKI Imbau Masyarakat Selektif Pilih Hewan Kurban

Disbunnak OKI Imbau Masyarakat Selektif Pilih Hewan Kurban

Hewan kurban dijual pedagang di Kayuagung tahun lalu. Foto: Niskiah/sumeks.co--

Disbunnak OKI Imbau Masyarakat Selektif Pilih Hewan Kurban

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengimbau masyarakat agar selektif memilih hewan kurban

Dimana Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah masih beberapa pekan. Pedagang hewan kurban mulai marak satu pekan mendekati hari H. 

"Kami mengimbau masyarakat khususnya sebagai calo pembeli hewan kurban harus selektif membeli, karena lagi marak penyakit hewan PMK," ujar Kepala Disbunnak Kabupaten OKI Dedi Kurniawan SSTP melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sadi Purwanto SP MSi. 

Dijelaskan Sadi, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini lagi marak tetapi dibeberapa daerah. Maka oleh karena itu harus selektif memilih hewan kurban. Terutama hewan  yang berasal dari daerah tertular PMK dan Lumpy skin diseses (LSD).

BACA JUGA:Disbunnak OKI Bentuk Tim Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban

"Penyakit LSD pada hewan ini disebabkan oleh virus pox. Penyakit LSD menyerang hewan sapi, kerbau dan beberapa jenis hewan ruminansia liar," terang Sadi, kepada SUMEKS.CO, Senin 12 Juni 2023.

Lanjut Sadi, untuk Kabupaten OKI penyakit PMK pada hewan ternak khususnya sapi dan kerbau terkendali. 

Maka oleh karena itu, jangan membeli hewan kurban dari luar Kabupaten yang tidak resmi suratnya. Tetapi apabila mendekati Hari Raya Idul Adha pedagang hewan kurban marak, dilakukan pemeriksaan kesehatan. 

"Jadi jangan khawatir membeli di pedagang hewan kurban yang ada nantinya, karena semua hewan yang dijual diperiksa kesehatannya. Tapi tetap selektif memilih," tegas Sadi. 

BACA JUGA:Jangan Asal Potong, Begini Cara Pemotongan Hewan Kurban Menurut Syariat Islam

Sambungnya, petugas atau tim kesehatan  meriksa hewan kurban antemortem atau Sebelum dipotong dan juga diperiksa kesehatan hewan kurbannya post mortem atau  saat dipotong. 

"Hewan kurban diperiksa kesehatannya ante mortem yakni layak apa tidaknya sebagai hewan kurban," katanya. 

Lalu untuk untuk pemeriksaan post mortem saat dipotong juga diperiksa kesehatan layak tidaknya daging dikonsumsi oleh masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: